Mohon tunggu...
Imam Puji Hartono
Imam Puji Hartono Mohon Tunggu... -

Saya IMAM PUJI HARTONO (IPH), , lahir di Jakarta, besar di Jawa Timur dan saat ini tinggal dan bekerja di Jakarta.\r\n\r\nSaya baru belajar menjadi penulis dan pengamat amatir tentang isu-isu : Politik, Agama, Kebudayaan,Sosial dan Ekonomi.\r\n\r\nKalau tidak berkenan harap maklum ya. Salam Persahabatan dan Jabat erat, IPH

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Nasehat Imam Al Ghazali tentang Muhasabah (Evaluasi Diri)

18 November 2012   22:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:06 3492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Nasehat Imam Al Ghazali Tentang Muhasabah (Evaluasi Diri)
========
Assalamualaikum wr wb
Sahabatku rahimakumullah,
Dalam Al Qur’an, Allah Swt memerintahkan kita untuk Muhâsabah (audit, evaluasi atau introspeksi) diri. Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). (QS al-Has

yr [59]: 18)

Ini adalah isyarat agar kita melakukan muhâsabah terhadap amal perbuatan yang telah kita lakukan. Umar bin Khaththab ra. menasihatkan,

“Hitunglah dirimu (amal perbuatanmu), sebelum engkau di hitung (kelak di akhirat)!”

Imam al-Hassan menasehati kita ,“Seorang mukmin bertanggung jawab terhadap dirinya. Ia harus menghisab dirinya karena Allah. Sesungguhnya proses hisab di akhirat menjadi ringan bagi orang-orang yang telah menghisab diri mereka di dunia, dan sebaliknya—menjadi berat bagi orang-orang yang mengambil perkara ini tanpa muhâsabah,”.

Berkaitan dengan muhasabah, Ulama Besar, Guru Sufi Imam Al-Ghazali menasihatkan agar setiap hari kita meluangkan waktu sesaat—misalnya selesai shalat Subuh—untuk menetapkan syarat-syarat terhadap jiwa (musyârathah). Pada kondisi itu, katakanlah kepada jiwa,

“Aku tidak mempunyai barang dagangan kecuali umur. Apabila ia habis, maka habislah modalku sehingga putuslah harapan untuk berniaga dan mencari keuntungan lagi. Allah telah memberiku tempo pada hari yang baru ini, memperpanjang usiaku dan memberi nikmat.

Seandainya aku diwafatkan oleh-Nya, niscaya aku berharap untuk dikembalikan ke dunia satu hari saja sehingga aku bisa beramal shaleh. Anggaplah wahai jiwa, bahwa engkau telah wafat, kemudian engkau dikembalikan ke dunia lagi, maka jangan sampai engkau menyia-yiakan hari ini karena setiap nafas merupakan mutiara yang sangat berharga.

Ketahuilah wahai jiwa bahwa sehari-semalam adalah dua puluh empat jam, maka bersungguh-sungguhlah pada hari ini untuk mengisi lemarimu. Jangan kau biarkan dia kosong tanpa barang-barang simpanan. Janganlah engkau cenderung kepada kemalasan, kelesuan dan kesantaian sehingga engkau tidak dapat meraih derajat tinggi (‘illiyyîn) yang dapat diraih orang lain, lalu engkau penuh sesal.”

Demikian nasehat Muhasabah dari Al Ghazali.

So sahabatku, sebelum terlambat, marilah kita bersama-sama melakukan introspeksi dan perhitungan terhadap diri sendiri. Dengannya, kita bermohon kepada Allah agar di akhirat kelak, kita dimudahkan dalam segala perhitungan yang dilakukan atas diri kita, anak-anak kita dan keluarga kita semua. Aamin.

Happy Monday Sahabatku, Selamat beraktifitas setelah liburan panjang. Jangan lupa untuk saling berlomba dalam kebaikan dan saling berpesan dalam kebenaran dan kesabaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun