Menjelang satu tahun usai melenium kedua
Akibat peristiwa September berduka Peradaban dunia lari kencang Terguncangguncang meradang
Tak pernah terbayang macam benda apa
Terbang bersarang di World Trade Center di dunia belahan sana
Dunia berat, rapat balas tak terkiraÂ
Komando satu menebar ranjau
Memanas di padang pasir dan daratan menghijau
Teraduk kota menciduk ia yang dikutuk
Dari udara sampai lautan sempurna dilumat tumbukÂ
September, sebelas, seperti lambangnya angka Wiku
Satusatu terlajur ukur menjulur seribu
Dari ribuan serdadu menggempur penyandra berkubu batu
Tunduk takluk di daratan Nehru dulu
Entah bagaimana sampai sekarang imbasnya terus berkelanjutan
Sederet seret peta pertama ladang pergolakan
Desing senjata menggiring menyayat jiwa
Jiwa-jiwa tak berdosa sebagai korbannya
Dengan puisi ini kulabuhkan kepada siapa
Agar terbaca , perangpun berakhir pula
Ceruk kota yang pernah kena imbasnya, 11.09.201. Puisi: Imam Muhayat