Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru yang Baik

15 Oktober 2014   13:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:57 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Guru yang baik, tidak lepas dari karakter individu. Yaitu dari hal  yang sangat sederhana mulai dari pemikiran, sikap, tindakan dan tidak ketinggalan latar belakang pengalaman dan pendidikan serta empati yang harus dimilikinya.  Keduanya dapat mempengaruhi seluruh proses belajar mengajar dan hasil yang akan dicapainya.

Masing-masing ciri-ciri tersebut berpengaruh pada hasil proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan, baik pengaruhnya terhadap kepribadian maupun intelektual anak didiknya. Guru adalah individu yang harus mempunyai berbagai kelebihan kemampuan di atas standar kompetensi di atas murid-muridnya. Lebih dari itu berkemampuan lebih dibanding dengan lingkungannya terkait dengan kompetensinya. "Maka, maka kemudian akan berkembang kesan,  guru harus digugu dan ditiru apa yang disampaikan." (Hasanudin Amin, 1984: 55).

Begitu juga guru harus mampu memainkan perannya sebagai khadimul al-talamid dari pada syaiyidul al talamid yang elitik sifatnya. Karena guru harus mampu berinteraksi lahir dan baten dan secara psikologis dengan anak didiknya dalam situasi apa pun di kelas maupun di luar kelas. "Dengan demikian peran guru sebagai figur menjadi cermin bagi anak didiknya dan lingkungannya diterima dengan sendirinya." (Hc Witherington, 1984: 23).

Sebab pendidik disamping perannya sebagai 'pentransfer ilmu pengetahuan juga penanam nilai yang dapat diemplementasikan dalam kehidupan sehari-hari' (Purbakawatja). Agar dapat merealisasikan tersebut tidak hanya didukung oleh teori yang telah dikuasai oleh pendidik, namun kemampuan memahami dan mensikapi situasi dan kondisi serta bagaimana ia dapat mendominasi suasana hati dan pikiran ketika proses belajar mengajar itu berlangsung. Dengan menguasai itu semua, maka kondisi kelas dan hasil yang dapat dicapai pada proses pendidikan dapat dicapai seoptimal mungkin. Konsep seperti itu tidak jarang guru selalu ditambah berbagai kompetensi sebagaimana yang selama ini diterapkan oleh struktur terkait untuk memperkuat kualitas profesi yang diembannya.

Kualitas profesi dan kualitas pribadi. Kedua ini lebih mengacu pada personal traits, dari kedua unsur ini membentuk satu kesatuan yang bulat, yang dapat menstimuli karakter, pribadi guru yang baik dan ideal.

Adapun sebagai pembentuk karakter dan kualitas pribadi guru yang baik dan ideal pada sisi lain ialah personal qualities. Hal ini mengacu pada ciri-ciri dasar yang harus dimiliki oleh guru dan terus dikembangkannya. Kemudian teraplikasi pada tingkah lakunya yang pada hakekatnya merupakan kebutuhan penting setiap manusia dalam proses interaksi dengan yang lain.

Di antara karakter yang baik ini erat hubungannya dengan nilai dan norma yang dapat menuntun individu dan kelompok menjadi komunitas -- masyarakat yang berbudaya dan berperadaban. Tentu saja hal ini sangat penting bagi guru. Sebab, sifat guru yang dapat digugu dan ditiru ini berarti guru harus dapat dijadikan cermin utamanya pada anak didik, umumnya masyarakat.

Norma dan nilai adalah barometer tingkah laku manusia sepanjang zaman. Misalnya pada zaman Yunani kuno hingga sekarang dapat disimak bahwa norma dan nilai sebagai tata ukur final.

Tumbuhkembang norma dan nilai yang menjadi karakteristik guru itu, maka guru harus mempunyai emosi yang stabil. Karena dalam proses interaksi mutlak diperlukan suatu tindakan, misalnya, proses belajar mengajar. Kematangan karakter guru akan banyak membantu menghadirkan cermin bening pada guru. Semua itu, akan menjadi sesuatu yang khas bagi seorang  guru. Bahkan dapat menginspirasi bagi murid mengambil identifikasi guru merupakan modal keberhasilan transfer pengetahuan dan tingkah laku seoptimal mungkin.

Kualitas profesi, erat hubungannya mendukung keberhasilan terjadinya proses belajar mengajar di antaranya adalah: Penguasaan Materi. Penguasaan materi mutlak bagi guru pada saat menghadapi muridnya. Hal ini penting, karena dengan penguasaan bahan atau materi tersebut  berarti sudah menjiwai kompetensinya. "Pendidik yang telah menguasai materi akan lebih berhasil mentransfer tujuan pendidikan dibanding dengan guru yang belum menguasai materi. Pendidik yang selalu menyiapkan diri untuk mengajar lebih baik, apalagi persiapan itu sesuai dengan disiplin masing-masing." (J Mursell: S. Nasution, ---: 107).

Mengajar adalah proses interaksi, antara pendidik dengan murid. Suatu proses bisa memproduksi hasil yang lebih baik, manakala mengetahui unsur-unsur yang harus dipenuhi dikala proses berlangsung. Tentu saja tidak  sama prosesnya dengan pembuatan sesuatu, karena yang dihadapi oleh guru adalah makhluk hidup yang dinamis. Sejumlah anak didik berarati sejumlah karakter yang harus dihadapi dan disikapi. Maka saran James D. Young yang dikutip oleh Witherington mengungkapkan, "Guru adalah makhluk serba bisa." (Hc Witherington, 1984: 133). Dengan demikian sebagai guru yang baik harus bisa mengetahui, merespon, mensikapi dengan baik sehingga mampu mendorong, mengarahkan, dan mengevaluasi arah dan hasil yang jelas yang telah dicapai oleh  murid-muridnya.

Memahami prinsip-prinsip mengajar adalah merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki bagi para guru. Diantara prinsip-prinsip itu adalah kemampuan bicara, bergaul, serta ramah dengan suasana yang dapat mengarahkan pada tujuan. Dari ketiga ini masih perlu dikembangkan lagi lebih luas sehingga dalam suasana apa pun proses itu selalu berjalan dengan baik, agar dapat mencapai tujuan dalam pendidikan. Wallahu a'lam. Imam Muhayat, 15 Oktober 2014.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun