Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Batu

4 Agustus 2019   10:19 Diperbarui: 8 Agustus 2019   03:39 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri: rihlah sumarah hari

batu, ...
batu keras  batu cadas batu paras
bapak planet ibu rembulan anak bumi
cerah di taman temaram di sudut ruang, dan sunyi lagi sunyi
memasti kelahiran mengukir esok, masa silam cakrawala abadi

sublim merangkai diksi sendiri
wantah merekah di balik rajah

: batu hidup batu dianggap punya kekuatan gaib
batu intan melicinkan poros arloji
batu baterai, batu catur
batu hitam tak bersanding: tampaknya lembut, tapi keras hati

: seperti juga lempar batu sembunyi tangan  tetapi kemudian berdiam diri seolah-olah tidak tahu-menahu

lalu, mengungkit batu di bencah: pekerjaan sulit
bisa jadi batah batu hatinya: hilang sama sekali kemauannya
hingga campakkan batu keluar: tak tersisa gurat-gurat dinding batu rumah sendiri
mungkin sebagai batu loncatan: sarana jalan peradaban dari balik suara yang musykil

namun ada saja batua: menahun endapan hingga berujud batu tererang
lalu ...
sekalipun yang musykil tak pernah terhalang tabir

mahbas jin street, 4 agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun