Mohon tunggu...
imam mahmudi
imam mahmudi Mohon Tunggu... Lainnya - Pejuang suxes
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suxes tidak memerlukan pintar ataupun cerdas Tapi suxes memerlukan kerja keras dan selalu mencoba hal-hal Baru

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian Filsafat Pragmatisme dan Tokoh-tokohnya

30 April 2020   12:51 Diperbarui: 30 April 2020   12:54 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalammualaikum Wr. Wb

Salam sejahtera Bagi kita semua

Semoga kita senantiasa berapa di lindungan yang maha kuasa dan di jauhkan dari pandemi Covid-19

Bismillahirrohmannirrohim...

1. Pengertian filsafat pendidikan pragmatisme

Pragmatisme adalah aliran yang mengajarkan bahwa yang benar dan real adalah segala sesuatu yang terbukti dengan melihat manfaat  hasilnya secara praktis.
Pragmatisme itu sendiri berasal dari  (bahasa Yunani) yaitu pragma yang berarti perbuatan, atau tindakan.
Aliran pragmatisme disini hanya fokus pada penerapan metode berpikir reflektif secara mendasar ke dalam kurikulum dan metode mengajar.
Orang-orang sering kali menyebut kata pragmatisme ini biasanya dalam pengertian praktis. Jadi bisa di bilang jika Kurang pragmatis berati kurang praktitis, Pengertian ini bisa di bilang tidak begitu jauh dengan pragmatisme yang sebenarnya.

2. Tokoh-tokoh filsafat pendidikan pragmatisme

a. Charles sandre peirce(1839)

Charles
Seorang pendiri filsafat pragmatisme di Amerika,
Chales berpendapat bahwa kemajuan nyata dari ilmu pengetahuan bergantung pada praktis atau pragma dan ilmiah ataupun pikiran-pikiran spekulatif

b. William James (1842)

William lahir di New York pada tahun 1842. William berpendapat tentang faham pemikiran, pendapat, dan teori yang dapar di praktekkan yang dianggap benar dan berguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun