Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Strategi Jokowi Menaklukan Setya Novanto dan Para Mafia

1 Desember 2015   22:51 Diperbarui: 1 Desember 2015   23:18 10345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Soekarno-Jokowi. ©2013 Merdeka.com"][/caption]

Dari sebelum menjadi presiden sampai menjadi orang nomor satu dinegeri ini Pribadi Presiden Jokowidodo memang luar biasa. Selalu bersikap tenang dan menenangkan dalam menghadapi segala fitnah tuduhan keji dan yang lagi rame namanya dicatut oleh Ketua DPR Setya Novanto. Tidak tanggung-tanggung permintaan saham Freeport s/d 20 persen yang disasarkan kepada dirinya. Cara menghadapi fitnah dan isu panas mirip dengan Gus Dur. Tetapi hasilnya jauh lebih efektif, semuanya fitnah pada akhirnya bablas angine, mental tak berbekas. Kalau senjatanya Gus Dur yang ampuh menghadapi segala tetek bengek fitnah hanya disikapi dengan “begitu aja kok repot”, maka lain halnya Jokowi sudah sangat terbiasa dalam menghadapi para Poli-Tikus dan mafia yang selalu berusaha menterpurukan beliau, biasanya cukup dengan jawaban “ra po po” artinya tidak apa apa. Tetapi kali ini dijawab oleh Jokowi dengan berkata, tidak mau berpolemik, tidak mau didikte oleh siapapun.

Namun bila dikaji secara mendalam maknanya adalah legowo tetapi tegas dan berani disertai keteguhan hati, akal sehat, hati nurani dan dukungan rakyat. Diringkas menjadi akal sehat, hati nurani dan dukungan rakyat. Jadi strategi Jokowi kali ini adalah strategi akal sehat, hati nurani dan dukungan rakyat. Terbukti dalam kasus pencatutan namanya oleh SN yang meminta saham Freeport, Jokowi terkesan tidak ambil pusing, semuanya serahkan saja kepada MKD/DPR itu sendiri. Isu panas model Setya Novanto langsung memukul wibawa DPR semakin rusak, terutama partai Gerindra, Golkar dan PKS. Jadi sekali tepuk lima lalat tebunuh. Bukan partainya yang mati, tetapi kepercayaan rakyat Indonesia terhadap ketiga partai tersebut yang mati.

Selain itu isu panas akibat ulah SN membuat para pendukung Jokowi marah besar. Mereka rame-rame meminta Setya Novanto mundur, demikian pula dari politisi di DPR yang berasal dari kubu KMP terbelah. Kubu Golkar terbelah, Gerindra terbelah kecuali PKS yang tetap membela SN walau sampai keliang kubur. Oleh sebagian anggota DPR dan para tokoh di republik ini yang masih waras, suara pecat SN sebagai harga mati yaitu bertujuan untuk mengembalikan nama DPR yang sudah sangat terpuruk, dan berbau busuk. Tidak ada jalan lain itulah langkah paling bijak bila ingin DPR mendapatkan kembali kepercayaan rakyat. Para ketua partai di KMP dari Prabowo, Abu Rizal Bakrie semakin galau, pernyataannya maju mundur tidak jelas, yang kelihatan adalah kebingungan.

Jika mempertahankan SN nasib partai akan dipertaruhkan, memecat SN sama saja bunuh diri, karena SN adalah kunci keserakahan para cukong hitam yang kini banyak berhubungan dengan partai-partai dalam lingkungan KMP kemungkinan besar termasuk Demokrat. Jika dia buka mulutnya yang bau, sama saja membuka borok yang sangat dalam para petinggi di republik ini dari jaman Suharto sampai dengan SBY. Semua petinggi KMP memerintahkan dengan keras, agar SN sowan kepada pemerintah melalui pintu Jusuf Kalla, menjelaskan kalau SN tidak bersalah, dan meminta maaf.

Itulah dampak dari senjata atau katakan saja sebagai strategi Jokowi yaitu akal sehat, hati nurani dan pasti mendapat dukungan rakyat hasilnya sangat efektif. Segala cara yang tadinya telah disusun oleh SN dan kroninya termasuk si MRC untuk menterpurukan Jokowi menjadi musnah seketika, semua sia-sia, bahkan berbalik senjata makan tuan. Jokowi tak pernah terluka apalagi tembus dari segala macam fitnah yang dilemparkan SN dan para musuh-musuhnya yang lain. Sikapnya yang wajar berdasarkan akal sehat dan hati nurani dan tidak berlebihan membuat musuh-musuhnya kehabisan akal dan malah mendapat balasan kemarahan dari semua lapisan masyarakat. Tidak disadarinya mereka terjebak dalam lubang jebakan yang dibuatnya sendiri.

Para jaringan mafia yang sudah turun temurun terbentuk sejak masa pemerintahan orde baru bentukan Soeharto yang berlanjut tatkala SBY memerintah telah terbiasa menikamati hasil rampokan harta Rakyat Indonesia dengan jalan menjadi calo dan broker pertambangan mineral Minyak dan gas serta usaha lainnya, sekarang mulai ancang-ancang berbalik arah dengan terpaksa kalau mau selamat harus banyak ngomong atau menyampaikan dengan jujur kepada Jokowi. Berani buka-bukaan, demi rakyat bangsa dan negara. Seperti yang dicontohkan oleh Sudirman Said, buka pintu semuanya, setidaknya mengurangi dosa. Bagi partai politik yang sudah terlanjur kotor dengan diputus mata ranta jaringan mafia bisnis mereka oleh Jokowi, pastinya mereka semakin mendendam kepada Jokowi.

Tetapi perlu diingat, jangan sekali-kali memukul balik, jelas merupakan perbuatan bodoh. Jokowi tidak seperti setahun lalu. Disamping kekuatan rakyat pendukungnya yang demikian besar, kekuatan di Parlemen sangat signifikan. Ada beberapa cara agar bagi partai penentang Jokowi dapat selamat dalam percaturan politik di Pilkada maupun Pemilu 2019 akan datang. Bersihkan atau copot kadernya yang sudah jelas korup kemudian melakukan kerjasama dengan Jokowi, bersama nawacita berantas koruptor. Kemudian mata rantai semua mafia diputus, dengan cara dan strategi yang dipraktekan oleh Jokowi. Halus dan mematikan, yaitu akal sehat, hati nurani dan pasti mendapat dukungan rakyat. Pelan tetapi pasti, maka akan terbongkar semua sindikat Mafia freeport, pertamina beserta semua calo-calonya.

Bagi Setya Novanto sebagai ketua DPR, tokoh Golkar dengan dukungan KMP yang siap memberikan sokongan dana dan kekuatan, sehingga untuk menghadapi situasi sesulit apapun dapat dipastikan biasa dan mudah. Akan tetapi menghadapi Jokowi bukan perkasa yang mudah bahkan paling mustahil dapat dilawannya. Karena sudah berulangkali terbukti, bukan hanya dirinya menjadi tidak berkutik tetapi seluruh jajaran Golkar, dan partai-partai tergabung dalam KMP secara keseluruhan menjadi tak berdaya. Golkar jelas sudah pecah, PPP juga terbelah, PAN malah langsung lengket dengan Jokowi. Maksud hati mendapatkan keuntungan dari memeras semua pertambangan mineral minyak dan gas serta Freeport, tak disangka Jokowi ternyata malah sangat cerdas mustahil dapat memperdayainya.

SN bersama broker petral MRC sudah bekerja rapih semua jajaran KMP sudah bekerja penuh hitung-hitungan, ternyata kanan kiri atas bawah ada telinga Jokowi. Mata, tangan dan kaki Jokowi ada dimana-mana. Seharusnya mereka menyadari sepenuhnya kekuatan Jokowi sangat sederhana yaitu akal sehat, hati nurani dan dukungan rakyat, sehingga kaki dan tangan serta panca inderanya adalah rakyat. Yang tidak mungkin dilawan oleh kekuatan manapun juga karena akal sehat hati nurani dan dukungan rakyat sama saja dengan kekuatan Ilahiyah. Ditambah dengan pengaruhnya yang sangat besar sebagai Presiden untuk mendapatkan bukti valid yang selama ini diincarnya atas kejahatan para mafia freeport dan migas lainnya tidak sulit bagi pemerintahan Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun