Mohon tunggu...
Imam Setia Hagi
Imam Setia Hagi Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Tak akan menjadi luar biasa bila jalan yang kau tempuh biasa biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku Menulis Maka Aku Ada

10 Juli 2021   16:01 Diperbarui: 10 Juli 2021   16:09 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menulis maka aku ada adalah sebuah kalimat yang terinsipirasi dari seorang filsuf Prancis bernama Rene Descartes "Aku berpikir maka aku ada" . sebuah pemikiran yang menekankan akan keberadaan atau eksistensialisme.

Coba kita pikiran bagiamana orang  bisa mengenal Para Nabi, Filsuf, Ilmuan, Tokoh-Tokoh dunia, serta para-para pendahulu kita kalau bukan dengan "Tulisan"

Menulis menurut Pramoedya Ananta Toer adalah Bekerja untuk keabadian sebab orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan dari sejarah.

Salam kenal semuanya, namaku Imam Setia Hagi, ini adalah awal dari perjalanan panjang tulisanku, pikiran, ide dan gagasan, keresahan serta sedikit pengetahuan dan mencoba menyampaikannya di media ini, Kompiasana.

Menulis mungkin menjadi asing bagi anak muda dizaman sekarang, terlebih lagi dengan kemajuan teknologi serta perubahan besar yang terjadi di Indonesia bahkan di dunia , dimana hal yang dulunya disepelekan bahkan menjadi latar belakang rusaknya sebuah bangsa, kini menjadi primadona dikalangan anak muda hari ini, yaa itulah E-SPORT sebuah kompetisi permainan atau game video pemain jamak (multiplayer), hadiah yang menjanjikan serta terkenal menjadi sebuah tawaran menggiurkan yang diberikan oleh salah satu cabang olahraga elektronik ini. Orangtua kita yang dahulu sangat melarang anaknya untuk bermain game namun kini justru sebaliknya, apakah ini sebuah kemajuan atau kemunduran ? , kalo saya mengutip perkataan Gusdur yaitu biarkan sejarah yang akan membuktikan.

Susah memang, hidup dizaman saat ini dimana kita harus berbenturan dengan segala macam persoalan, baik persoalan pribadi maupun persoalan bangsa. Pilihannya, kita sendiri yang menentukan, apakah kita mengikuti alur tersebut atau kita berani mengambil sikap untuk keluar dari lingkaran yang tidak produktif itu. Menyusuri sebuah jalan setapak yang tak banyak dijalani orang, atau ikut bersama-sama dengan kebanyakan orang yang telah tergerus dan hancur oleh zaman. 

Ya kita harus berani mengambil sebuah jalan setapak itu, karena jalan itulah yang tidak dilihat oleh kebanyakan orang dan jalan yang cepat membawa sampai tujuan. Namun hati-hati, namanya jalan setapak pasti banyak rintangannya, mungkin kau akan bertemu jurang, atau hewan liar yang jika kau lengah, kau akan siap-siap kena terkam dan mati dalam perjalanan.

Jalan setapak itu salah satunya adalah menulis.

Menulis menjadi hal yang sangat penting, sebab sebuah tulisan dapat menjadi bukti sejarah bahwa disuatu masa telah terjadi hal-hal penting yang tercatat. Menulis juga bisa dikatakan sebuah warisan, sebab itu akan menjadi petunjuk bagi generasi-generasi yang akan datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun