Pengembangan dan Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi di Masyarakat dan Pendidikan

Infrastruktur telekomunikasi adalah struktur fisik yang mendasari jaringan komunikasi yang terbentuk dan merupakan pendukung komunikasi jarak jauh. Infrastruktur telekomunikasi terdiri dari dua kata yakni infrastruktur dan telekomunikasi dimana masing-masing memiliki makna etimologis. Infrastruktur berasal dari Bahasa Latin "infra" yang bermakna di bawah dan "structura" yang berarti bangunan. 

Sedangkan telekomunikasi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu "tele" yang berarti jauh dan Bahasa Latin "communicationem" yang berarti proses penyampaian dan penerimaan pesan. Apabila digabungkan, telekomunikasi dapat diartikan sebagai penyampaian dan penerimaan informasi yang dilakukan dari satu pihak ke pihak lainnya tanpa adanya keterbatasan jarak dan waktu. 

Dengan demikian, berarti tidak terdapat lagi suatu limitasi atau batasan untuk berkomunikasi dengan seseorang yang secara fisik berada di lokasi yang jaraknya jauh, serta penyampaian dan penerimaan pesan dilakukan secara paralel dalam waktu yang bersamaan. Pembangunan infrastruktur untuk daerah di Indonesia membutuhkan inovasi dan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan. 

Hal tersebut diperlukan agar gairah ekonomi digital bisa dirasakan manfaatnya oleh semua lapisan masyarakat. Pada dasarnya komunikasi merupakan prasyarat kehidupan manusia dimana seorang dapat menghabiskan sekitar 70% waktunya untuk berkomunikasi,baik dalam bahasa verbal dan non verbal,secara implesit maupun eksplesit. 

Apalagi Indonesia merupakan sebuah Negara kepulauan dengan luas wilayah yang mencapai hamper sekitar 2 juta km persegi dengan lebih dari 17.000 pulau dengan populasi sekitar 250 juta jiwa dari 80% di antaranya berada di pulau jawa dan Sumatra.

Menteri Rudiantara juga menjelaskan bagaimana upaya pemerintah untuk hadir di daerah perbatasan, khususnya dalam bidang komunikasi dan informatika. "pembangunan infrastruktur khususnya telekomunikasi jangan lagi sekedar jawa  sentris atau Jakarta sentris. 

Selain itu Telkom juga jor-joran membangun infrastruktur broadbrand di sepanjang tahun ini. Setelah meluncurkan Telkom 3s yang mulai beroperasi pertengahan oktober tahun ini.

Komitmen Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk memastikan pemerataan pembangunan infrastruktur termasuk telekomunikasi akan segera terwujud untuk kawasan Indonesia timur. 

Tak hanya untuk pemerataan akses, lebih dari itu Menteri Rudiantara memastikan agar masyarakat Indonesia bagian Timur dapat memanfaatkan internet cepat seperti kawasan Indonesia bagian Barat. Guna memastikan kecepatan internet cepat bias di akses, menteri Rudiantara menyebut akan menggunakan satelit telekomunikasi dengan tekhnologi baru. 

Pemanfaatan akses internet dengan tinggi ditegaskan oleh menteri Rudiantara untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Menteri Rudiantara menargetkan pada tahun 2020 semua akses internet terpasang seluruhnya di Indonesia, sejauh ini masih banyak desa yang belum tersentuh oleh akses internet, di perkirakan 20 ribu desa yang belum terjangkau.

Pemerintah di desak untuk mempermudah perizinan bagi yang ingin menggelar jaringan infrastruktur telekomunikasi. Bila hal itu tidak terjadi,maka pemerataan akses internet cepat di Indonesia, hanya jadi angan-angan belaka saja. Kehadiran teknologi yang pesat,tentunya akan berdampak positif pada berbagai industry barang maupun jasa.