Mohon tunggu...
Imam Setiawan
Imam Setiawan Mohon Tunggu... Praktisi dan Konsultan Anak berkebutuhan Khusus

Saatnya jadi Penyelamat bukan cuma jadi pengamat Saatnya jadi Penolong bukan cuma banyak Omong Saatnya Turuntangan bukan cuma banyak Angan-angan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Disleksia Bukan Halangan, Tapi Kekuatan Super!

3 Maret 2025   09:46 Diperbarui: 3 Maret 2025   12:58 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disleksia Bukan Halangan, Tapi Kekuatan Super!

Bayangkan seorang anak yang duduk di kelas, menatap buku yang huruf-hurufnya menari di hadapannya. Setiap kata seakan melompat, berpindah tempat, dan menghilang sebelum sempat ia pahami. Anak itu merasa bodoh. Merasa gagal. Dan lebih buruk lagi, dunia di sekitarnya pun menganggap demikian. Anak itu... adalah saya.

Tetapi, teman-teman, izinkan saya bertanya: apakah kecerdasan hanya diukur dari seberapa cepat kita membaca? Apakah kesuksesan hanya untuk mereka yang mampu menulis tanpa kesalahan? Hari ini, saya ingin menantang perspektif itu!

Saya lahir dengan disleksia, kondisi yang sering kali disalahpahami sebagai "kesulitan belajar." Tetapi saya di sini bukan untuk berbicara tentang kesulitan. Saya di sini untuk berbicara tentang keunikan. Karena di balik "kesulitan" yang saya alami, ada cara berpikir yang berbeda. Cara berpikir yang tidak biasa. Cara berpikir yang mampu melihat dunia dari perspektif yang tidak dimiliki orang lain.

Albert Einstein. Leonardo da Vinci. Steve Jobs. Mereka semua adalah orang-orang yang mengalami kesulitan membaca dan menulis. Tetapi mereka juga adalah orang-orang yang mengubah dunia! Mereka membuktikan bahwa disleksia bukanlah penghalang. Disleksia adalah cara berpikir yang unik. Cara berpikir yang penuh dengan imajinasi dan kreativitas.

Dulu, saya adalah anak yang selalu merasa tertinggal. Guru-guru menganggap saya malas. Teman-teman menertawakan tulisan saya yang berantakan. Saya sering kali merasa tidak cukup baik. Tetapi ada satu hal yang tidak bisa dihancurkan oleh siapa pun: rasa ingin tahu saya!

Saya belajar dengan cara saya sendiri. Saya memahami dunia melalui gambar, cerita, dan pengalaman. Dan tahukah Anda? Cara itu berhasil! Hari ini, saya tidak hanya membaca dan menulis, saya juga menjadi seorang pendidik yang membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus agar mereka tidak mengalami apa yang saya alami dulu.

Banyak orang mengira disleksia adalah kelemahan. Tapi izinkan saya mengatakan ini :

Dyslexia is not a disability, it's a different ability!

Kita hidup di dunia yang terus berubah, dunia yang membutuhkan pemikir kreatif, pemecah masalah, dan inovator. Dan siapa yang lebih baik untuk peran itu daripada mereka yang mampu melihat dunia dengan cara yang berbeda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun