Mohon tunggu...
Imam Buchori
Imam Buchori Mohon Tunggu... Politisi - Welfare activists, Democracy researchers and critics abuse of Political Power

Alumnus Political Science & Non-Partizan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jika Republikan Tua Tumbang di Pilpres AS (Trump), Republikan Muda Sedang "Onfire" di Pileg AS (Madison Cawthorn)

15 Januari 2021   00:36 Diperbarui: 15 Januari 2021   00:54 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AngelaWilhelm@citizentimes.com

Baru-baru ini Pilpres AS 2020 baru saja berakhir dalam pertarungan dua aktor dari republikan yang di representasikan oleh Trump  dengan usia 74 tahun dan demokrat yang di representasikan oleh Biden  dengan usia 77 tahun. Bisa di katakan kedua calon inipun sudah di ambang lanjut usia dalam persaingan jabatan presiden AS. Dari hasil akhir menunjukan bahwa elektabilitas biden berjumlah 306 suara dan trump berjumlah 232 suara. Ini menunjukan Biden sudah memegang tiket pasti ke gedung putih secara jumlah suara.

Lalu  tersimpan keunikan dari ajang serentak pertarungan politik di negara paman sam sana, di saat semua mata tertuju pada kontestasi pilpres AS november 2020 lalu. Namun telah tersembunyi bibit muda amerika yang potensial di masa depan amerika kelak. Sosok republikan muda berusia 25 tahun, produktif, gagah, dan berani. 

Di persembahkan dalam persaingan legislatif di kota Carolina utara  yakni bernama Madison Cawthoarn. Yang menarik  dari kandidat  pria ini bagaimana mungkin  anak muda yang masih  di anggap anak bawang dari para antek gerontokrasi di sana, bisa memenangkan kontestasi politik legislatif dan menunjukan semangat konservatif, vokal kebebasan, di tambah gelagat identitas supremasi kulit putihnya seperti sebagaimana ia mengagumi seorang Nazi Jerman terlihat dari beberapa arsip kunjungan di tahun 2017, beserta  kristenisasi yang menjadi daya dobrak elektabilitas nya. Apa  yang ia tawarkan secara mendalam sehingga bisa mendepak orang tua demokrat pesaingnya dari Carolina utara setempat, kemudian seperti apa sepak terjangnya dalam memenangi perwakilan anggota House of  Representatives. Dan siapa pemuda ini sebenarnya.

PARUH AWAL PERJALANAN

Madison berstatus penyandang disabilitas atas kelumpuhan  kedua kakinya di sebabkan kecelakaan mobil pada tahun 2014 saat ia masih berkuliah di jurusan ilmu politik, Patrick Henry College. Ia menggunakan kursi roda setelah musibah naas yang menimpanya di liburan musim semi di kawasan florida. 

Dalam transisi masa perkuliahannya, Madison terbilang cukup tidak berprestasi dan banyak mendapati nilai D, dan pada akhirnya ia memutuskan untuk berhenti kuliah di sebabkan kedua kakinya yang menghalangi aktivitas kebutuhan ia belajar. Namun, Sebelum ia menjadi mahasiswa, ia sempat mendaftarkan diri di salah satu akademi angkatan laut di amerika, sayangya ia di tolak karna beberapa seleksi ketentuan dari pihak lembaga itu.

Awal mula Madison terpilih  sebagai representasi dari partai republik bukan tanpa hal, Mark Meadows calon kuat di kawasan Carolina utara sebelumnya telah memimpin dalam bursa kuat pencalonan yang terpilih dari partai Republik mulanya, hanya saja beliau sudah menempati posisi strategis sebagai Staf di komite Gedung Putih bersama jajaran orang-orang dari trump. 

Maka dari itu kursi kosong perwakilan di distrik Carolina utara pun menjadi target bagi para anggota republik lainnya demi pertarungan  kursi nomor 1 untuk mewakili partai Republik di kawasan tersebut. Lalu munculah kandidat Underdog yang saling bersaing antara Lynda Barnet seorang pembisnis real estate yang tak lain juga dari orang kenalan Mark Meadows sebelumnya dan yang satunya lagi ialah Madison Cawthoarn sendiri yang juga berprofesi sampingan pengusaha.

Presentase kemenangan Madison pun mecapai 30 poin  di  The Associated Press dan resmi mengalahkan kandidat lain republik Lynda Barnet yang mana nantinya akan di hadapakan pada pertarungan sebenarnya di kongres Carolina Utara distrik 11 melawan kandidat dari Demokrat Moe Davis sebagai pesaing kuat untuk bergulat di kursi nomor 1 kawasan distrik setempat. Setelah langkah kemenangan awal itu, ia di panggil Donald trump dari Air Force One perihal diberikannya ucapan selamat kepada Madison atas berhasil mewakili republik untuk selanjutnya mempersiapkan diri di pertarungan final November 2020.

Madison di gadang-gadang jika menang nanti di november akan menjadi senjata baru republik untuk beradu tajam di washington dengan anggota wanita dari demokrat kota New York, Yakni Alexandria Ocasio-Cortez yang kurang lebih sudah menginjak usia 31 tahun,  dan akan membuat atmosfer semakin panas di Majelis legislatif tertinggi itu akan suara-suara kritis pemuda antara kubu kanan tengah kiri. Tatkala jika boleh di analogikan sebagai youngster seperti halnya di akademi klub sepak bola, hanya saja bedanya ini di lihat sebagai bidang pergolakan politis, dan republik pun cukup beruntung memiliki aset muda yang potensial demi membangun internal SDM generasi partai mereka di kurun waktu 10-20 tahun mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun