Imam Ike Sentosa
Mendengar nama Rumah Sakit Ropanasuri, awalnya yang saya bayangkan adalah keseraman dan ketegangan bila berada disana. Yang ada dalam fikiran saya adalah darah, jarum  suntik, pisau dan kamar bedah yang menakutkan. Belum lagi biaya operasi yang pasti mahal dan pelayanan yang tidak ramah.
Namun ketika kemaren, Selasa 28 Agustus 2018 saya berobat ke rumah sakit tersebut, semua anggapan negatif yang ada dikepala saya ternyata salah. Tidak ada bedanya antara pelayanan di rumah sakit Ropanasuri dengan rumah sakit lainnya. Semua petugas dan perawat bersikap ramah dan profesional.
Dokter ahli yang praktek disana, perlakuannya kepada pasien menurut penilaian saya, yang tinggal di daerah justru sangat spesial. Terutama dalam mendiagnosa penyakit dan menjelaskan biaya perobatan.
Para dokter ahli tersebut betul-betul detail menjelaskan penyakit pasien dan memberikan opsi operasi atau tidak dengan menjaga kode etik kedokteran benar-benar di tempat terhormat. Dan mereka juga menganjurkan seluruh pasien untuk berobat dengan menggunakan fasilitas BPJS agar tidak membayar mahal biaya operasi dan obat-obatan. Walaupun para pasien itu mampu secara finansial sekalipun.
Dari pengalaman berobat di rumah sakit Ropanasuri, saya dapat pelajaran yang sangat berharga tentang BPJS. Kalau selama ini gosip yang saya dengar baik dari masyarakat ataupun informasi dari oknum dokter ahli yang mengatakan kalau BPJS memberikan obat-obatan murah kepada pasien adalah salah dan murni pembodohan kepada masyarakat.
Sangat disayangkan masih ada oknum dokter ahli dan pihak rumah sakit yang menyebarkan berita hoax ini. Seharusnya justru mereka yang mengedukasi masyarakat untuk meluruskan pemberitaan-pemberitaan yang tidak benar tentang BPJS. Dan bukan memberikan informasi kepada pasien seakan berobat dengan BPJS itu tidak bagus.
Tapi namanya oknum, ia ada dimana-mana. Bukan saja didunia kesehatan. Semua instansi disentuhnya. Oknum itu tidak banyak, namun sangat mengganggu kepada sistem kehidupan dari sisi kemanusiaan.
***