Mohon tunggu...
Imam setiapermana
Imam setiapermana Mohon Tunggu... Lainnya - Imam Setia Permana

Imam's

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beberapa Cara Mengatasi Masalah Keuangan pada Masa Pandemi Covid-19

1 Januari 2021   22:00 Diperbarui: 1 Januari 2021   22:06 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejatinya, saat ini masalah keuangan selalu dijadikan sebagai permasalahan utama dalam kehidupan. Belakangan ini kriminalitas sering terjadi yang disebabkan karena faktor ekonomi terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Dominasi tindak kejahatan di jalanan dari sekian banyak kriminalitas karena pelemahan ekonomi sangat berdampak pada masyarakat kelas bawah. Tidak mampu menghadapi harga yang melonjak naik dengan kondisi aksi PHK besar-besaran, nyatanya membuat mereka lebih memilih untuk melakukan tindak kejahatan seperti pencurian, pembegalan, untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dilansir dari Republika, Selasa (29/9),"Realita kehidupan yang menimpa lower class seperti banyak PHK, pelonjakan harga membuka potensi mereka melakukan kejahatan jalanan,"ujar Bambang. Banyak yang berharap pandemi ini agar segera berakhir, mengingat beberapa negara sudah dinyatakan berhasil dalam menangani masa krisis tersebut. Namun apakah masalah ekonomi akan terselesaikan setelah masa pandemi ini berakhir? Perlu melakukan beberapa strategi untuk mengatasi permasalahan keuangan ini agar kembali seperti seharusnya.
Mengatur Ulang Rencana Anggaran Keuangan
Mengatur rencana keuangan adalah hal yang pertama harus dilakukan, dimana yang berfokus terhadap kebutuhan pokok dan investasi. Dengan mengatur anggaran keuangan dinilai akan membantu dalam menangani masalah keuangan dan menemukan kembali tujuan keuangan yang berbasis kebutuhan. Dalam masa pandemi ini pengaturan rencana anggaran keuangan bisa dilakukan dengan cara menulis anggaran biaya untuk kebutuhan pokok yang di jalankan selama periode tertentu agar jumlah pengeluaran dapat diketahui secara efektif.
Jangan Boros
Kebiasaan buruk yang sering dijumpai seperti foya-foya dan boros dalam membelanjakan uang secara tidak wajar adalah faktor utama adanya masalah keuangan sehingga pendapatan yang di dapat selalu merasa kurang. Berhematlah ketika masa krisis seperti ini karena demi kebaikan diri sendiri agar total pendapatan bisa seimbang dengan jumlah pengeluaran.
Membeli Sesuatu Secara Impulsif
Di lansir dari financial.com Sebuah survei yang dilakukan Harris Interactive and the National Endowment for Financial Education menyatakan bahwa, 80 persen orang Amerika mengaku telah membuat pembelian secara impulsif, entah itu belanja untuk dirinya sendiri atau untuk keluarga.
Dari jumlah tersebut, dua pertiganya mengatakan bahwa mereka menyesali pembelian tersebut.
Artinya, hal ini timbul karena adanya tekanan kuat  
dari luar, misalnya saja promo, produk yang dikemas begitu menarik, atau aroma parfum yang begitu lembut saat menerpa hidung kita.
Hal ini menyebabkan meningkatnya kadar dopamin (hormon yang menimbulkan rasa bahagia) di dalam otak, dan menyebabkan ingin membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan.
Maka dari itu Saat berencana membeli sesuatu, yang harus dilakukan adalah membuat daftar belanja yang ditaati dengan ketat. Jangan biarkan otak mempengaruhi keputusan pembelian yang sudah direncanakan.
Hindari juga berkeliling terlalu luas saat berbelanja. Segera tuju lorong belanja sesuai dengan daftar belanja, jangan luangkan waktu untuk melihat yang tidak perlu.
Membuat Prioritas Terhadap Kebutuhan Pokok
Melakukan kebijakan terhadap pengeluaran dengan memprioritaskan kebutuhan adalah salah satu cara menangani permasalahan keuangan. Di masa pandemi ini kita dituntut untuk memprioritaskan kebutuhan dasar dalam kehidupan sehari-hari, seperti kebutuhan makanan, transportasi, biaya listrik dan sebagainya. Lakukan cara ini untuk membuat skala prioritas terhadap kebutuhan bukan keinginan.
Menunda Sejenak Keinginan Liburan
Kurang lebih satu tahun Indonesia dilanda masa pandemi covid-19 dan pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) demi memutuskan rantai penularan covid-19. Kebijakan tersebut dapat dijadikan sebuah cara untuk menghemat keuangan dengan menunda liburan sejenak. Tentunya masyarakat pasti sudah jenuh dengan keadaan seperti ini namun, dengan adanya kebijakan PSBB kita bisa memanfaatkan untuk meminimalisir permasalahan keuangan dengan menunda sejenak liburan.
Maksimalkan Bantuan Pemerintah
Ada sebuah kebijakan lain yang diberikan pemerintah kepada masyarakat dalam masa pandemi ini. Beberapa waktu lalu pemerintah memberikan diskon listrik, keringanan kredit, bantuan sosial melalui sembako, dan uang tunai. Dengan adanya bantuan dari pemerintah diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengurangi beban pengeluaran pada masa pandemi ini. Tentunya apabila masa pandemi ini belum berakhir dalam beberapa waktu kedepan, pemerintah akan terus memberikan bantuan sosial kepada masyarakat dan hal ini harus di maksimalkan se efektif mungkin untuk menggunakannya dalam kebutuhan yang produktif.
Mencari Penghasilan Tambahan
Pada masa pandemi ini hanya mengandalkan penghasilan yang di dapat dari gaji perusahaan tidak akan cukup atau pas-pas dalam memnuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Karena dari berita yang beredar dan informasi masyarakat sekitar banyak juga yang terkena pemotongan gaji dari perusahaan-perusahaan yang mereka tempati. Untuk itu dengan mencari penghasilan tambahan adalah solusinya
 untuk menyeimbangkan neraca keuangan pribadi. Tentunya harus melihat pangsa pasar yang yang menjanjikan dan menguntungkan di masa pandemi ini seperti melakukan jasa antar makanan bisa menjadi sebuah usaha yang lumayan menguntungkan pasa sekarang. Karena pada masa pandemi covid-19, mayoritas tempat jual makanan tidak dihidangkan untuk makan di tempat melainkan Take Away atau di bawa pulang dan kondisi masyarakatpun pada masa pandemi ini lebih memilih menggunakan jasa antar makanan dibandingkan harus mencari makanan keluar rumah langsung. Untuk itu mencari penghasilan tambahan dengan menjadi jasa antar makanan dinilai cocok di masa pandemic covid-19 ini.
Melakukan Investasi
Jika semua kebutuhan pokok sudah terpenuhi dan apabila mempunyai utang yang sudah lunas, sebaiknya dana sudah waktunya di investasikan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Karena manfaat investasi akan sangat berguna pasa waktu kedepan dan apabila terjadi lagi masa krisis. Caranya adalah menyisihkan sebagian penghasilan yang didapat dari gaji atau penghasilan tambahan lainnya beberapa persen untuk ditabung. Setelah itu sisanya untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Pada saat ini banyak sekali perbankan yang memberikan penawaran tabungan berjangka dengan biaya potongan bulanan yang rendah bahkan ada yang bebas potongan seperti BTPN. Tabungan berjangka adalah  Tabungan dengan jangka waktu tertentu. Penarikan tabungan jenis ini hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati antara bank dengan nasabah mulai dari 1 hingga hingga 5 tahun tergantung  jangka yang disepakati. Investasi jenis ini dinilai sangat cocok karena bisa diatur sesuai planning kita kedepannya mau sampai kapan kita menabungnya.
Beberapa cara dalam mengatasi permasalahan keuangan ini dapat dilakukan setiap saat tidak hanya pada masa pandemi covid-19 saja. Karena dengan cara-cara ini dapat berguna bagi semua kalangan dalam melakukan kebijakan pengeluaran secara produktif. Dimulai dari merencanakan anggaran, tidak boros, membeli sesuatu secara impulsif, menunda keinginan liburan hingga mencari penghasilan tambahan akan menyelesaikan permasalahan keuangan yang didapat, maka dari itu cara ini menekankan dalam   memprioritaskan kebutuhan dibanding keinginan. Tentunya semoga masa pandemi ini segera berakhir dan kondisi ekonomi di Indonesia bisa berangsur membaik. Sehingga masyarakat bisa beratifitas seperti biasanya terutama dalam menunjang kehidupan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun