Mohon tunggu...
imadduddin
imadduddin Mohon Tunggu... Dosen - Banjarmasin

UIN Antasari Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hanya Melahap Informasi Positif pada Saat Wabah Covid19

7 April 2020   15:12 Diperbarui: 7 April 2020   15:23 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Barangkali  ini adalah hari yang kesekian kali kita berada dirumah setelah secara resmi pemerintah memerintahkan warganya untuk di rumah saja. Dalam tulisan ini ada beberapa hal yang hendak di sampaikan terkait mengenai informasi tentang Covid19 atau Virus Corona. 

Informasi tentang covid 19 atau virus corona ini sangatlah banyak sekali. Mulai dari informasi yang sifatnya positif sampai informasi yang negatif. Semua informasi itu membanjiri lini informasi kita, baik di media sosia maupun di Whatapps Group yang kita ikuti.  

Jadi dalam kesempatan ini, penulis hanya mengingatkan agar berhati-hati dalam memilih, memilah  dan menyerap informasi yang masuk. Kalau kita salah memilih informasi yang tidak pas atau cenderung melihat informasi-informasi yang negatif maka informasi-informasi yang negatif itu akan tertanaman di dalam otak kita dan justru membuat situasi yang terjadi sekarang menjadi tidak lebih baik. Situasi menjadi tidak baik kalau kita terlalu banyak menelan informasi negatif.

Barangkali mungkin di antara informasi yang negatif yang kita terima itu, itulah fakta yang benar-benar terjadi di lapangan akan tetapi perlu di ingat juga bahwa tidak semua informasi itu itu pas dan tidak semua nya juga benar dalam kondisi sekarang ini. 

Jadi kalau sedang mencari informasi maka berusalah untuk mencari cari dan memilah informasi-informasi yang positif terlebih dahulu agar apa yang tertanam di dalam otak kita ini adalah hal-hal yang postif. 

Kalau dalam kondisi kita sekarang yang masih dalam masa wabah seperti ini, maka biarlah kita menelan informasi positif terlebih dahulu sebanyak-banyaknya sehingga ketika muncul informasi-informasi negatif kita sudah siap menghadapinya karena kita sudah di isi dengan informasi-informasi yang positif. 

Apabila kita menelan informasi-informasi negatif secara mentah-mentah maka alam bawah sadar kita atau otak kita akan memori itu sehingga informasi-informasi yang negatif tersebut akan memunculkan reaksi resisten dan berjujung kepada stres dan kecemasan. 

Barangkali kita pasti memiliki seorang teman yang senang menulis atau mengupdate  di status nya tentang jumlah pasien positif corona dan kemudian disebarkan ke media sosial yang dimilikinya.  

Pertanyaan nya adalah, kira-kira untuk apa atau tujuan nya apa sampai disebar kesana kemari. Justru dengan share up date jumlah kasus tersebut membuat orang menjadi stres atau cemas. Sebenarnya boleh saja di share asalkan dalam jalur japri dan memang ada kepentingan nya, ya silahkan saja.

Memang mengetahui jumlah pasien yang positif itu penting, yang dalam kondisi ODP, yang dalam kondisi PDP, dan yang sudah meninggal itu penting sebagai wawasan kita, supaya kita tidak buta dengan apa ada disekitar kita namun tapi cukuplah itu cukup sampai di kita saja.

Tidak usah harus dibagikan ulang kebanyak orang dan  kalau terus menerus dibagikan hasilnya adalah munculnya gejala stres dan kepanikan pada orang yang membaca status kita karena membanjirnya informasi negatif yang masuk ke dalam time line atau status

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun