Mohon tunggu...
Ilyas Maulana
Ilyas Maulana Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan STKIP Arrahmaniyah

Belajar menulis - Tertarik dengan Pendidakan dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Money

Ketika Hati Nurani Berbicara Penertiban PKL

11 November 2015   15:21 Diperbarui: 11 November 2015   15:21 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ketika tangan sedang menekan tuts keyboard pada komputer di tempat kerja, terdengar suara ribut dari TVOne (11/11) . Ya . ! suara itu tepatnya seorang Ibu yang sedang di gusur oleh dagangannya oleh Satpol PP.

Mata pun menoleh pada layar Televisi, menyimak isi berita kegaduhan penertiban para penjual Kaki lima oleh Satpol PP. Terlihat seorang ibu yang tetap mempertahannya gerobak jualannya seorang diri hingga terjatuh.. TERJATUH ..!!

Miris.. dalam hati, sungguh tega hingga apa yang terjadi pada kejadian tersebut. Saya selalu membayangkan, bagaimana apabila kejadian tersebut menimpa orang terdekat kita.

Mungkin sebelumnya banyak artikel dengan topik seperti ini, namun justru saya ingin mengeluarkan isi hati saya melalui tulisan.

Dalam hal ini saya tidak menyalahkan pihak manapun, baik PKL, Satpol PP maupun lembaga lain yang memiliki keterkaitan dengan masalah ini. Saya yakin Para bapak petugas Satpol PP tidak akan secara sengaja melakukan kekerasan tersebut, begitupun dengan PKL, pasti memiliki alasan untuk tetap jualan di area terlarang tersebut.

Kejadian ini saya yakin sering terjadi disekitar kita, yang jadi perhatian saya, apakah tidak ada cara lain selain merusak lapak para PKL dan membawanya. Saya yakin kita masih punya nurani untuk melakukan hal lebih baik daripada itu.

Saya pun yakin, para PKL ini tau mereka tak diperbolehkan berjualan di area tersebut, namun kita tau, pasti mereka memiliki alasan untuk tetap berjualan ditempat tersebut.

Yang saya sayangkan, cara penertiban yang “kasar” terhadap para penjual yang membuat saya terenyuh melihatnya, seperti ibu-ibu dan lanjut usia. Jujur.. Hati saya tak tahan apabila melihat seorang ibu mendapat perlakuan tersebut.

Akhir kata, saya ingin menyampaikan kegundahan hati saya tentang penertiban PKL ini, saya sedikitpuntidak menyalahkan bapak-bapak yang berwenang dan saya pun tidak membela para PKL yang mungkin melakukan pelanggaran, namun saya melihat kejadian ini dari sudut yang berbeda tentang perasaan dan kemanusiaan.

Mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan. Terimakasih

#SalamKeadilan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun