Mohon tunggu...
Muhammad Ilyasyah
Muhammad Ilyasyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Meratapi kewajiban yg kau pilih adalah sebuah bentuk kejahatan, dan memuji rasa sakit adalah sebuah penghinaan. Yang harus dipuji itu adalah sebuah pencapaian, dan rasa sakit itu adalah milik diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humor

"Negeri Para Prankster"

22 Mei 2020   15:44 Diperbarui: 23 Mei 2020   14:39 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Izin mengutip dari sebuah judul novel karya Tere Liye, "Negeri Para Bedebah." Istilah ini saya ambil untuk ditujukan kepada sebuah negeri yang sedang berkompetisi dalam menghibur masyarakat mereka di tengah pandemi Covid-19. Sebenarnya tidak ingin menulis ini apalagi belum lama dari tulisan terakhir saya mengenai #indonesiaterserah.  Tapi karena sepertinya akhir-akhir ini memang sedang musim untuk melakukan sebuah prank yang sudah melewati batas wajar dan membuat keresahan. Hal itu sudah cukup bagi saya untuk berbagi kegelisahan pribadi dengan kalian.

Mulai dari kalangan rakyat biasa, content creator, bahkan merambah hingga pemerintah yang melakukan prank ini. Entah apa yang merasuki mereka semua sampai jenuh sendiri saya melihat berita seperti ini memenuhi televisi tanah air dan media sosial. Diawali dengan kasus Ferdian Paleka yang sukses melakukan prank berbagi sembako berisi sampah kepada para waria sampai kucing-kucingan dengan aparat kepolisian. Hal tersebut tidaklah cukup untuk dijadikan pelajaran bagi warga negara yang diapit oleh dua benua dan samudra ini.

Seminggu berselang muncul lagi seorang content creator yang menjadi trending di YouTube akibat prank statementnya yang kontroversi dengan meremehkan Corona. Meskipun tidak sampai ditangkap akhirnya yang bersangkutan pun memberi klarifikasi dan meminta maaf. Belum lagi warganet menemukan kejanggalan dalam klarifikasinya.

Ternyata, Indira Kalistha menjelaskan soal penggunaan masker yang selalu dilakukan. Perempuan berhijab ini juga membawa tisu basah berkandungan alkohol guna mencegah paparan virus corona dalam video podcast bersama Deddy Corbuzier. Kontras akan hal itulah warganet menyebutnya prankster karena di satu sisi dia sendiri tetap melakukan pencegahan di sisi yang lain dia ingin penonton awamnya untuk meremehkan Corona melalui pernyataannya.

Dari peristiwa ini saya paham alasan para content creator ini melakukan hal demikian. Semuanya hanya demi adsense dan viral sesaat lol. Saat ini bergeser kepada pemerintah yang sepertinya melihat peluang dari sini dan terinspirasi untuk membuat hal yang serupa untuk prank ke tenaga medis. Dengan mengeluarkan statement berdamai dengan Corona, presiden Jokowi mencoba mengajak masyarakat untuk berdamai dengan musuh bersama. Disusul dengan kebijakan untuk membuka kembali mall guna memperbaiki perekonomian seakan itu menjadi puncak dari prank pemerintah. Akhirnya, warga pun berbondong-bondong memadati pusat pembelanjaan guna membeli baju lebaran seperti yang ditemukan di CBD Mall Ciledug.

Tanpa memperhatikan Protokol kesehatan, hal itu malah jadi bumerang bagi pemerintah. Karena keesokan harinya mall tersebut ditutup oleh Satpol PP. Ditambah lagi kasus salah satu kasir Berastagi Supermarket di Medan dinyatakan positif Corona dan kini warga panik setelah mengetahui bahwa karyawati itu telah meninggal dunia. Sepertinya pemerintah sukses memberikan pengalaman pahit yang nyata sekaligus menghibur hati para masyarakat lainnya yang harus terus berada di rumah. Dengan memperlihatkan keberadaan jiwa manusia yang mengedepankan egosentris dan tidak peduli dengan kesehatan dirinya dan orang lain.

Pemerintah pun seakan mendapatkan balasannya dari prank yang telah dibuat. Melalui M. Nuh, pemenang  lelang motor Jokowi senilai Rp. 2,550 miliar. Pasalnya, M. Nuh ternyata bukan seorang pengusaha, melainkan buruh harian. M. Nuh dianggap nge-prank lantaran tidak menebus motor listrik Jokowi yang telah ia menangkan melalui lelang dalam acara konser amal virtual bertajuk 'Bersama Melawan Corona'.

Entah kebetulan apa yang membuat bapak presiden Jokowi harus mewakili pemerintah mendapat prank seperti itu. Jangan-jangan itu memang sudah menjadi hobi pakde terkena prank. Sebab, sebelumnya bapak presiden kita juga pernah mendapat prank yang serupa ketika membeli durian mahal tapi tidak enak rasanya ketika memberikan hadiah ulang tahun untuk ibu negara. Semoga pakde ditambah kesabarannya.

Tidak terasa sudah mau menyambut lebaran Idul Fitri bagi seluruh umat muslim yang merayakannya, saya pribadi ingin minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan saya ini. Semoga semuanya dalam keadaan sehat dan terhindar dari pandemi yang sedang menyerang saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun