Mohon tunggu...
Ilyas Aminudin
Ilyas Aminudin Mohon Tunggu... Lainnya - Clinophile

bukan orang penting yang penting orang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Love Self

14 Februari 2021   14:30 Diperbarui: 25 Februari 2021   21:56 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Bohong, gue tau ya lo suka curi-curi pandang kalo lagi di kelas, terus lo suka adu jotos tuh cuma moduskan?, biar sekedar bisa bicara sama Felicia doang, terus-." Ucap Arthur terpotong karena seketika Raga menutup mulut Arthur.

Raut wajah Raga kali ini sangat sulit diartikan, raut wajah yang di dalamnya tersimpan rasa malu, kaget dan juga marah. Arthur tertawa terbahak-bahak melihat tingkah sahabatnya yang satu ini sedang jatuh cinta. Tetapi tawa itu kembali terhenti saat Raga membuka suara.

"Lagian juga kalo diungkapin sekarang udah telat." Arthur mengernyitkan dahi, tidak paham apa maksud dari kalimat yang diucapkan Raga.

"Kemarin dia nyatain duluan, terus bilang kalo pun gua nerimanya itu udah telat karena dia udah dijodohin sama orangtuanya." Lanjut Raga dengan suara sedikit pelan.

Arthur mengelusi pundak sahabatnya itu berusaha menenangkannya dan mencoba untuk memberi semangat. Dalam benak Arthur sedikit bergetar sahabat yang selama ini selalu tersenyum ternyata memiliki banyak kisah pilu yang tidak pernah diceritakan padanya.

"Kamu ahli sekali berbohong setiap hari tertawa terus, padahal dalam hati kamu sakit, selalu kamu emban lukamu sendiri. Semua punya hak untuk bercerita, menangis apa lagi laki-laki perempuan. Kamu didengarkan, dicintai oleh semesta."

Raga kaget dengan apa yang diungkapkan Arthur karena bahasa yang ia ucapkan berbeda dari biasanya, seketika Raga memeluk erat sahabatnya tersebut mengacuhkan semua komentar tentang orang yang melihat mereka.

"Lepasin Raga, e-engap ish." Raga melepas pelukannya tersebut dan terkekeh.

"Dahlah gue balik duluan." Ucap Arthur sembari berdiri dari duduknya.

"Kok jadi 'lo gue' lagi." Ujar Raga.

"Terserah gue dong." Ucap Arthur kemudian berjalan menuju rumahnya yang diikuti Raga karena Raga tidak tahu harus melakukan apa dirumah karena hanya ada dia sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun