Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengatasi Banjir Tidak Cukup Jokowi, tetapi Lurah Juga Harus Rajin Blusukan Buka Aliran Air dan Got!

8 November 2013   13:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:26 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto Hari ini Jakarta diterpa hujan yang cukup deras. Kemarin juga, walau sebentar. Wah, sudah masuk musim penghujan. Jika Jakarta kurang persiapan, bakal bisa dikepung banjir lagi. Selama bersepeda ke kantor, aku memang sudah lihat beberapa got dibersihkan. Trotoar dibongkar, gotnya dikuras. Tetapi ada yang aneh, kenapa setelah itu trotoarnya disemen ya? Kalau disemen tanpa pori, jika hujan datang, air bakal menggenang. Ini kulihat dijalan sepanjang jalan Pancoran Barat dan juga arah Tegal Parang. Disini kerap hujan sebentar saja, jalanan bakal tergenang air. Ya karena gak ada jalur masuk ke got atau aliran air. Tertutup semen. Nah, yang menarik pas hari minggu kemaren, lagi joging di taman daerah Pancoran. Lihat sungainya lagi dibersihkan oleh beberapa petugas. Seorang perempuan berkerudung dan berbaju merah mengarahkan. Langsung deh tak tanya, ternyata ibu ini Lurah di sini.

[caption id="attachment_300214" align="aligncenter" width="432" caption="Bu Lurah dan Petugas. Foto by Ilyani"]

1383892925387086584
1383892925387086584
[/caption] Saya mengobrol sebentar dengan si ibu. Baru kali ini tau namanya. Ibu Lurah Yunainah (?). Soalnya selama di Jakarta, satu-satunya nama lurah yang kukenal cuman lurah Susan saja, hehee. Aku mengapresiasi banget ada petugas yang bersihin kali. Kelihatan loh, sungainya jadi bersih, tanpa taburan sampah. Sebelumnya beberapa kali ke sini, kalinya kotor. Terus aku bilang, kenapa gak ada warga yang ikutan nyebur ke kali bantu-bantuin bersihin kali? Kalo ada, saya mesti mau deh ikutan. Tetapi kalau gak ada, ya garing juga nyebur sendiri, hehee..#ngeles.com Si ibu lurah sih bilang, komunitas aktivis taman yang emang lagi ada kegiatan, akan ada juga bersih-bersih kali. Mungkin akhir November. Yah, semoga saja memang ada. Dan kalau saya lagi di Jakarta saat itu, pengennya ikutan. sayang, minggu depan ke luar kota. Kemudian, si ibu juga cerita upayanya selama blusukan untuk membersihkan got. Kemudian minggu lalu bersihkan sungai Ciliwung (katanya bareng Jokowi). Pembersihan kali atau sungai penting sekali untuk mencegah banjir. Karena jika aliran sungai tersendat, debit air yang melimpah akan tumpah ke jalanan. Begitu juga aliran di got-got, harus lancar bersih dari sampah. Soalnya, percuma Jokowi sudah mengerjakan yang besar-besar, tetapi karena sistem drainase buruk, air tetap tergenang tinggi di jalanan. Untuk mencegah banjir, Jokowi memang sudah mengeruk waduk-waduk seperti Pluit, Ria Rio, Tomang Barat, Pondok Labu, dsb, pengerukan dan normalisasi sungai-sungai besar di Jakarta,  membuat ratusan sumur resapan, dan perbaikan 73 rumah pompa yang tersebar di Jakarta. Apa yang diupayakan oleh Jokowi adalah penampungannya. Sementara yang penting juga adalah limpasan hujan yang ada di jalanan, jika curah hujan sangat tinggi, harus memiliki aliran yang lancar langsung masuk ke got atau sungai. Tetapi jika tidak ada 'jalan' atau lubang atau pori untuk masuk ke got,alias drainasenya jelek, ya bakalan tergenang tinggi air di jalanan Jakarta. Semoga para lurah yang bertanggung jawab atas daerahnya masing-masing memperhatikan hal ini. Termasuk ketika warga pada men-semen trotoar didepannya, sehingga tidak ada pori/lubang air untuk masuk ke gotnya. Ya sudah, gitu aja, Salam Kompasiana! [caption id="attachment_300213" align="aligncenter" width="432" caption="Petugas Bersihkan Kali di Taman Tebet. Foto by Ilyani"]
13838928791540828766
13838928791540828766
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun