Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mau ke Sumur Nabi Musa, eh Malah Kesasar ke Eks Markas Tentara Israel di Sinai

26 Mei 2012   09:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:46 1731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_190659" align="aligncenter" width="479" caption="Bunker Bawah Tanah dengan eks Tank Israel. Foto by Muassis"][/caption] Nah gini nih, kalau bepergian gak pake rencana. Begitu pengen, besoknya langsung berangkat. Tadinya ke Sinai memang mau liat 12 sumur Nabi Musa, kemudian ke bukit Thursina, tempat Nabi Musa uzlah (menyepi 40 hari dan ingin melihat Tuhan), kemudian ke biara St.Catherine, pengen liat surat Nabi Muhammad SAW ke biara ini. [caption id="attachment_190661" align="aligncenter" width="410" caption="Pernyataan Zionis, dalam 4 Bahasa, termasuk Ibrani. Foto by Muassis"]

1338024265834198012
1338024265834198012
[/caption] Tetapi ya gitu deh, karena buru buru, kami gak pake liat internet dulu untuk cari informasi. Cuman ngandelin supir yang katanya dulu pengalaman jadi supir travel. Ya sudah, jadi hari Kamis tanggal 24 Mei 2012 sekitar jam 4-an sore, kami pun berangkat deh ke Sinai. Setiap jalan, awalnya memang sudah kelihatan plank menuju sumur Nabi Musa ini. Makanya ketika kami berbelok ke arah yang banyak tentara mesir jaga, aku masih mikir disini tempatnya. Oh ya, kami sampenya menjelang maghrib atau sekitar jam 6-an sore. Nah, disini kami disambut oleh tentara mesir. Setelah itu dengan ditemenin oleh 3 orang tentara mesir, kami jalan jalan di lokasi ini. Aku masih mikir, wah hebat juga ya, sumur nabi Musa dijagain ketat oleh tentara gini. [caption id="attachment_190663" align="aligncenter" width="479" caption="Eks Senapan Tentara Israel. Foto by Muassis"]
1338024352964676915
1338024352964676915
[/caption] Tetapi kami malah diliatin berbagai macam bunker bekas tentara Israel dulu. Sinai memang pernah dicaplok oleh Israel dari tangan Mesir ketika perang 6 hari tahun 1967, kemudian diambil alih lagi oleh Mesir pada tahun 1973. Di Mesir, kemenangan ini disebut dengan Sitta Oktober. Kemenangan Mesir, yang bersamaan dengan Yom Kippur di Israel (makanya disebut perang yom kippur), juga bersamaan dengan Ramadhannya umat Islam. Dan kamipun menjelajah bunker satu demi satu. Ada peninggalan telpon jaman baheula, helm perang, bendera israel. Ada juga pernyataan tentang kerinduan dan harapan orang Israel selama 2000 tahun akan tanahnya tersebut. Yah gak pa pa sih rindu, asal jangan mencaplok tanah orang lain, hehe. [caption id="attachment_190665" align="alignleft" width="210" caption="Bunker Bawah Tanah eks Israel. Foto by Muassis"]
1338024446918695984
1338024446918695984
[/caption] Hidup berdampingan secara damai kan malah lebih indah. Tetapi ya susah, partai di Israel juga didominasi oleh partai dan orang orang ekstrem. Yang moderatnya seperti Yitzhak Rabin (PM dari partai buruh) yang mendukung perjanjian damai, juga habis dibunuh oleh warga esktrem israel sendiri. Walah, jadi malah ngomongin Israel lagi. Balik deh ke jalan jalanya. Baru setelah keluar dari bunker, aku tanya lagi soal sumur Nabi Musa. Eeh katanya ternyata udah kelewatan. Jauh lagi. Jiiahh, kenapa gak bilang dari tadi, hahaa. Tapi ya gak papa lah, jadi nostalgia soal perang Israel- Mesir gini. Nostalgia dan kebanggaan bagi rakyat beserta tentara Mesirnya. Dan karena sudah kelewatan, ya kami berencana pas pulang dari gunung Thursina aja balik ke sumur Nabi Musa ini. Ya gitu deh ceritanya. Salam Kompasiana!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun