Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Betapa Sederhananya Mahasiswa Indonesia di Al Azhar, tetapi Prestasinya Membanggakan!

11 November 2011   20:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:46 2804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_148355" align="alignleft" width="300" caption="Keluarga Indonesia di Kairo, 3 diantaranya mahasiswa Al Azhar"][/caption] Universitas Al Azhar memang sangat terkenal di Indonesia untuk menggali ilmu ilmu agama. Jebolan dari sini dengan ilmunya yang sangat mumpuni yang aku tahu adalah Quraisy Syihab. Sementara mahasiswanya yang gak lulus tapi malah jadi presiden Indonesia , ada juga, yaitu Gus Dur, he he. Disinilah, di Kairo ini, aku bisa melihat para anak muda yang sungguh mendalam ilmu agamanya. Fasih bahasa arab, menguasai ilmu ilmu agama, mulai dari Al Quran, Hadist, dan bahkan banyak juga yang hafal Al Quran! Wadow, aku aja surah surah pendek masih susah payah nih ngapalinnya. Kadang, suka bandingin ilmu agama mereka dengan para ustaz yang suka nongol di tv itu. Yang cekakak cekikik gak jelas, dan perasaan  kedalaman ilmunya juga dangkal. Entah deh. Ini perasaaan ane aje kali ye, yang emang merasa bahwa 'aura kesucian' dari para ustaz itu tenggelam oleh arus materialisme. Dan disinilah, di universitas Al Azhar Mesir, anak anak muda itu berjibaku menggali ilmu. Dan sungguh, kehidupan mereka sederhana sekali! Dari salah seorang temen Al Azhar, dia memperkirakan bahwa 60-70% mahasiswa Indonesia di Al Azhar ini bisa dikatakan datang dari desa. Sebagian dapat beasiswa dari Al Azhar sendiri, sehingga tiket, biaya hidup dan kuliah ditanggung Al Azhar. Sementara sebagian biaya sendiri, yang setelah dihitung hitung ternyata kuliah di Al Azhar jauh lebih murah dari kuliah di universitas di Indonesia. Ya, bayangin aja, mereka cuma bayar 100 LE alias Rp 150 ribu doank untuk SPP per tahun! Jadi modalnya cuma tiket pesawat yang gak sampe Rp 4 juta, sementara biaya hidup disini untuk hitungan makan, listrik, air sangat murah. Jadi daripada kuliah di Indonesia yang uang masuknya aja puluhan juta, belum lagi SPP nya, ya mereka ngebelain kuliah disini. Dukungan dari pemerintah Indonesia? Ehmm, apa ya? Doa aja kali, he he Jadi, emang banyak yang nyambi kerja juga disini. Untuk nambah nambah pemenuhan biaya hidup. Kalau dibandingin dengan mahasiswa Malaysia, wah jauh banget deh. Mahasiswa Malaysia banyak yang dapat beasiswa dari pemerintahnya, nilainya lumayan, sekitar US$ 300-500. Nilai segini udah bukan untuk makan minum lagi, tetapi sudah sangat memadai untuk hidup bersenang senang  di Kairo. Tetapi, walaupun begitu sederhana, jangan kira nilainya pada jeblok loh. Banyak juga diantara mereka yang lulus dengan nilai terbaik (Mumtaz), kemudian 'Sangat Baik', dan 'Baik'. Bahkan ada yang hampir gak pernah masuk kuliah (disini masuk kuliah gak wajib, yang penting ujiannya), tetapi nilainya juga sangat baik. Ketika acara ulang tahun Warga Jatim di Mesir beberapa hari lalu, mahasiswa yang Mumtaz ini dapet penghargaan. Yang aku harapkan, setelah lulus, tentu mereka dapat menjadi 'cahaya' manusia Indonesia dengan kedalaman ilmunya. Ulama yang sebenarnya ulama. Garda terdepan untuk perubahan sosial politik yang lebih 'bersih'. Bisakah? Insya Allah... Ya sudah, Salam Kompasiana!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun