Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Duh, Sampah Plastik Saja Impor?

3 Juli 2019   05:50 Diperbarui: 3 Juli 2019   06:07 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mengapa Indonesia Impor Sampah Plastik? Padahal sampah dalam negeri saja belum terkelola dengan baik? 

Sampah plastik telah menjadi ancaman kehidupan biota laut. Paus yang ditemukan mati tubuhnya mengandung berbagai macam plastik.

Dan Indonesia menjadi Pencemar laut no 2 terbesar di dunia setelah China. Selama ini China juga dikenal sebagai importir sampah plastik yang terbesar, menyerap sekitar 45% sampah plastik dunia. 

Tetapi kemudian.China mengeluarkan kebijakan pengetatan impor sampah plastik. Kebijakan ini berdampak ke Indonesia,.berupa pengalihan 'buangan' sampah plastik ini ke Indonesia? 

Berdasarkan catatan aktivis Lingkungan (Zero Waste, Walhi), impor sampah plastik ini ke Indonesia meningkat 2x lipat. Masuk sekitar 410.000 ton sampah! Dan daerah paling banyak tujuan sampah plastik ini adalah Jawa Timur.

Sampah plastik ini disortir untuk diambil sedikit bagi kebutuhan pabrik. Tetapi berapa persen yang terserap? Sisanya dibuang kemana? 

Karena sistem pembuangan akhir Indonesia belum ada yang mampu menghilangkan sampah plastik ini? Jika dimusnahkan dengan pembakaran, maka akan menghasilkan pencemaran udara berupa dioksin yang sangat beracun? Jika dibiarkan dilahan terbuka akan mencemari tanah? Apalagi hingga masuk ke sungai dan laut?

Padahal produksi sampah plastik Indonesia saja sudah sangat besar. Tetapi tidak terkelola dengan baik. Sampah Plastik bertumpuk di Tempat Pembuangan  Sementara (TPS) hingga Akhir. 

Bahkan di beberapa daerah dimana pengelolaan sampahnya buruk, sampah ini berserakan di got got, sungai, di lahan mana saja yang terlihat 'menganggur'. Memang ada pemulung yang mengumpulkan sampah plastik ini, tetapi tentu saja jauh dari memadai. 

Padahal di Indonesia sudah lama digaungkan konsep 3R, Reuse, Recycle, Reduce. Sampah dikurangi, dipakai kembali dan/ atau didaur ulang. 

TPS diberdayakan menjadi pengelolaan 3R yang efektif. Bahkan sebelum di TPS, harusnya ada lokasi 'antara' dimana konsep 3R jni diterapkan. Setelah itu baru dikumpulkan secara bertingkat. Jadi pemilahan dan pengumpulan sampah plastik juga bisa skala besar untuk didaur ulang kembali? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun