Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Loh Kok JK Kritik LRT?

12 Januari 2019   10:40 Diperbarui: 12 Januari 2019   11:16 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Kemarin (Jumat 11 January 2019), dihadapan Rapat Koordinasi Pimpinan Nasional Ikatan National Konsultan Indonesia (INKINDO), JK mengeritik soal pembangunan Light Rail Transit (LRT). 

Kata JK, pembangunan LRT sangat mahal, Rp 500 M/km.  Ada 2 inefisiensi LRT, pertama dibangun layang, padahal untuk luar Jakarta bisa dibikin tidak melayang dengan pembebasan lahan. Kedua inefisiensi karena dibangun disamping jalan tol Cikampek, jadi ada 2 infrastruktur tumpang tindih di tempat yang sama.

Kalau tambahan dari saya inefisiensi juga terjadi bagi LRT di kota Jakartanya. Pertama tumpang tindih dengan jalur transportasi publik Transjakarta. Yang kedua, tidak memakai eks tiang tiang pancang monorel yang masih kokoh menjulang di Kuningan. 

Yang anehnya MRT dan LRT ketika dibangun belum masuk rancangan tata ruang tata wilayah Jakarta? Dibangun 2015, baru tahun 2016 masuk RT RW nya? Makanya jalurnya mengokupasi jalan MT Haryono tinggal 1 jalur, posisinya rapat sekali dengan jalan layang?

Ketika JK mengeritik itu, dia nanya siapa sih konsultan pembangunan LRT itu? Biaya mahal, gimana balik modalnya? 

Nahloh. Kita juga nanya nih ke pak JK, bukankah JK bagian dari pemerintah dimana proyek ini dilakukan?

Bukankah dia wakil President? Bukankah Menteri BUMN, disebut sebagai orangnya JK? Jadi aneh jika JK baru mengeritik sekarang, bukan pada saat perencanaan proyek? 

Tidak mungkin JK tidak tahu soal proyek LRT? Jadinya kritik JK seperti jeruk makan jeruk?

Bukan hanya LRT, bahkan jalan tol layang di Cikampek yang sekarang sedang dibangun bersamaan dengan LRT, juga merupakan jalan tol termahal, Rp 400-an M/km. Dua pembangunan ini membuat tol Cikampek muacett parrah. Kerugian akibat kemacettan yang kian parah ini (termasuk di Jakarta) mencapai Rp 65 Triliun/tahun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun