Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

AHY di Acara Rosi & Sikap Demokrat

16 November 2018   10:59 Diperbarui: 16 November 2018   11:06 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tadi malam ndilalahnya liat acara Rosi di Kompas TV yang menampilkan Agus Harimurti Yudoyono alias AHY, ketua Kogasma Demokrat.

Kemampuan komunikasi AHY emang ciamik, beda ma SBY yang suka baper. Dan AHY juga tidak terjebak oleh pertanyaan Rosi mengenai soal posisi Demokrat yang berkesan memberi ruang bagi calegnya untuk tidak memilih Prabowo.

Karena apa? Kan emang sudah jelas posisinya sebagai partai, Demokrat mendukung Prabowo Sandi. Tetapi Demokrat juga harus berjuang agar caleg calegnya lolos ke Senayan, dengan target paling tidak lebih dari posisi pileg tahun 2014 dimana Demokrat mendapat 10%.

Dan sejak pemilihan Presiden langsung 2004, yang kudu bersinar ya capres cawapresnya. Narasi harus kuat, strategi harus mantap. Dibantu oleh para jubir yang kompeten. 

Nah salah satu jubir Prabowo Sandi dari Demokrat yang menurut saya mumpuni itu Jasen Sitindaen, yang jika debat di TV sangat baik agumentasinya. Itu yang jauh lebih penting. Karena jangkauan TV itu luas. Dari Sabang hingga Merauke. Padahal Jasen itu caleg dapil 2 Sumut dimana warganya cenderung ke petahana, tetapi sikapnya jelas ke PAS.  Semoga terpilih lae.

Lagian dari sejak 2004 itu mesin partai emang lebih fokus ke pileg. Relawan para capres cawapresnya yang kudu bergerilya untuk memenangkan pasangan capres cawapres tersebut. Pengalaman tahun 2004 itu buktinya. 

Jadi biarkan sajalah mengalir parpol parpol itu. Yang penting toh masyarakat sudah tahu koalisi petahana mana, koalisi oposisi mana. Yang heboh kan gorengan media, seolah koalisi pecah. 

Yang lebih menguatkan emang Demokrat pas dengan PAS adalah ketika di Rosi itu, AHY juga menyebutkan bahwa era Jokowi, kinerja SBY dinafikan. Terutama sekali tetlihat di medsos. Bulliannya massif. 

Beda dengan SBY yang selalu menyebut kesinambungan kerja setiap president dalam melanjutkan pembangunan.  Menghargai Presiden sebelumnya. 

SBY juga beda sikapnya terhadap oposisi.  Bebas mah orang ngeritik pas masa SBY. Kampus terbuka. Kalau era ini, di kampus diskusi yang mengundang oposisi bisa dibatalkan. Korban regulasi ITE sudah ratusan. Sudah ada media asing yang menyebut Jokowi sebagai kembalinya era orde baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun