Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Lagi, Kecelakaan Maut Kapal, Menhub Mundur?

3 Juli 2018   16:43 Diperbarui: 4 Juli 2018   10:06 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.voaindonesia.com

Belum usai kesedihan akibat tragedi Kapal motor yang tenggelam di Danau Toba, hari ini kembali terjadi kecelakaan kapal motor Lestari Maju di Sulawesi Selatan, yang berlayar dari pelabuhan Bira kab.Bulukumba ke pelabuhan Pamatata kab.Selayar Sulsel.

Kapal tersebut membawa ratusan penumpang (manifes 139 orang) 14 mobil pribadi, 6 bis dan 18 motor. Tak lama berlayar kapal kemudian oleng karena ternyata terdapat kebocoran di lambung kapal. Penumpangpun terjun ke laut, karena kapal makin karam. Untuk sementara pencarian sudah mulai dilakukan, ditemukan 29 orang tewas. Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. 

Dengan kecelakaan yang terjadi hari ini, maka belum genap sebulan sudah 3 kecelakaan maut kapal yang terjadi. 

Pertama tanggal 13 juni 2018, disaat heboh berita mudik jalan tol, terjadi kapal tenggelam akibat gelombang tinggi di perairan Sulsel. Evakuasi bisa dilakukan terhadap 37 orang, (13 orang tewas, dan 24 selamat). Sisanya dinyatakan hilang. Penumpang diperkirakan 70 orang, sehingga jika 24 selamat,  46 orang wafat dan/atau hilang.

Kemudian tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba pada tanggal 18 Juni 2018. Kapal yang membawa ratusan penumpang ini tenggelam akibat kelebihan muatan dan cuaca buruk. Diperkirakan 190-an orang wafat. 

Ini adalah kecelakaan transportasi terburuk setelah tenggelamnya Tampomas II yang menewaskan 431 penumpang di era tahun 80-an. Bahkan lebih buruk dari kecelakaan pesawat Air Asia dari Surabaya yang menewaskan 162 penumpang di era Jonan jadi Menhub.

Padahal katanya era Jokowi maritim jadi fokus. Tetapi ternyata keselamatan transportasi perairannya kurang jadi perhatian? Terlalu sibuk dengan pembangunan fisik sementara membangun sistem keamanan dan keselamatannya abai? 

Membangun sistem keamanan dan keselamatan itu membutuhkan kepedulian, dana, pengawasan dan peralatan canggih untuk deteksi dan menilai kelayakan alat transportasinya. Perlu investasi membangun kesadaran keselamatan juga untuk setiap stakeholdernya. 

Dan kini, ketika begitu banyak kecelakaan maut kapal, apakah cukup ucapan belasungkawa dari otoritas terkait? Tidakkah sebaiknya ada pejabat yang minta maaf, kemudian mundur karena abai terhadap masalah ini? Tetapi masalah mundur ini emang tergantung nurani masing masing sih, tergantung kesadaran tanggung jawab yang diembannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun