Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pastikan Kualitas Dagangan Sesuai Harga di Toko Daring

13 Desember 2017   21:07 Diperbarui: 14 Desember 2017   16:14 2103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya memang suka mengamati para penjual yang buka lapak di situs online. Kadang takjub bagaimana mereka bisa menjual produk semurah itu. 

Terutama yang emang produksi sendiri. Punya beberapa karyawan, dan menjahit sendiri. Seorang penjual online yang jadi "bintan"' beberapa bulan lalu di sebuah situs online bisa menjual paket tas ransel (isi 3 tas yang lebih kecil)  hanya seharga Rp 70 ribuan. 

Tetapi pas lihat wanti-wanti di lapaknya, dia selalu bilang, kualitas sesuai harga say. Hahaha. Maksudnya ya jangan ekspektasi berlebih sama kualitas produknya.

Tetapi kalau lihat bintang di komen yang tertera, rata-rata puas dengan kualitas produknya. Hanya ada beberapa yang komplain, dan mantera itulah jawabannya. 

Yah wajarlah kualitas sesuai harga. Yang parahkan kalau harga dah begitu mahal, tetapi kualitas gak sebanding, baru sebulan kulitnya dah bredel. Atau baru beli tas harga setengah juta, seminggu kemudian resleting dah dedel.

Penjual ini juga tadinya supplier tas di beberapa toko. Tapi karena terlalu lesu, dia mending buka lapak juga di situs online. 

Biasanya para penjual di situs online emang punya off dan online juga sih. Hanya kalau jadi supplier kan biasanya yang punya toko yang serius bikin display agar produk menarik.

Nah kalau di situs online? Modalnya hanya "foto" yang paling menarik. Walau lucu juga saya lihat, ada loh yang foto produk di bangku bakso. Ada yang di pagar rumahnya, hahaha, ada juga foto  produk yang terpampang di warungnya. Yang parah, masa ada yang foto di toiletnya. Ampun deh, jadi ilfill.

Modelnya pun macam-macam, biasanya diri sendiri kali yee, hehee. Atau anak (kalau jualan produk baby), dan sodara sodaranya. Maklum, modal cekak. Ada juga suka yang pake foto model beneran.

Walau jualan online seperti harapan baru di tengah ekonomi yang lesu, jangan dikira persaingan di lapak situs online gak ganas. Akhirnya mesti pembeli akan mengerucut kepada hanya beberapa penjual yang bisa menyajikan produk termurah. 

Konsumen sangat gampang membandingkan harga. Apalagi kalau fitur perbandingan harga ini emang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun