Mohon tunggu...
Aliya Inshira Qisthi
Aliya Inshira Qisthi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan

Perkenalkan nama saya Aliya, seorang mahasiswa di Bandung yang memiliki hobi menulis, bermain game, dan mendengarkan musik. Saya sangat senang menulis cerita fiksi pendek dan semoga dapat terus memberikan tulisan-tulisan yang menarik untuk kedepannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Geladi Hominisasi di UNPAR

30 Mei 2022   12:13 Diperbarui: 30 Mei 2022   12:23 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 22 Mei 2022, saya mengikuti Geladi Hominisasi Universitas Katolik Parahyangan Bandung (UNPAR) . Geladi Hominisasi sendiri merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan Humaniora (LPH) Universits katolik Parahyangan dengan tujuan untuk memberikan pendalaman nilai-nilai spiritualitas dan nilai dasar-dasar UNPAR yang dapat disebut juga sebagai SINDU. Terdapat pula rumusan spiritualitas dan nilai dasar UNPAR seperti manusia yang utuh, cinta kasih dalam kebenaran, dan hidup dalam keberagaman. Agar dapat secara aktif menanamkan nilai tersebut kepada civitas akademik Universitas Katolik Parahyangan, maka dilakukanlah Geladi Hominisasi ini dengan tujuan untuk membuka pikiran para mahasiswa jika kita sebagai manusia dapat berpikir logis dan kritis akan tindakan bebas kita semenjak kita sebagai manusia memiliki akal budi, dan kemampuan untuk memahami sesama manusia.

Geladi Hominisasi ini dimulai dengan mengerjakan tugas pra geladi. Kita akan diminta untuk mengerjakan 3 soal mengenai makna lagu Indonesia Raya dan tantangan kita sebagai  generasi muda menghadapi segala distraksi yang ada pada saat ini. Dimana saya sangat menyukai potongan bait lagu Indonesia Raya stanza 2 karena pada lirik lagu tersebut kita seakan berdoa bagi diri kita sendiri, kepada seluruh rakyat Indonesia dan pada kejayaan Bangsa Indonesia agar kita tetap menjadi pribadi yang makmur dan bahagia.

Setelah mengerjakan tugas pra geladi, kami memulai melaksakan geladi pada Hari Minggu dengan diawali dengan doa, menyanyikan lagu kebangsaan kita Indonesia Raya. Setelah berdoa, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan Mars UNPAR, kami memulai acara dengan membicarakan moment Kebangkitan Nasional yang dirayakan pada 20 Mei lalu, dimana ketika kita berada pada moment terpuruk, kita harus dapat memiliki semangat untuk melihat maa depan. Banyak dari masyarakat terutama para anak millenial lupa dengan makna Kebangkitan Nasional itu, maka dari itu kita harus belajar untuk membangkitkan Bangsa Indonesia. Mungkin saat ini kita memang tidak perlu mengangkat bambu runcing, namun kita bisa mempertahankan Kebangkitan Nasional dengan menjaga kesatuan dan persatuan bangsa serta mengharumkan nama bangsa. Setelah melakukan pemberian materi, kami dikemlompokkan dalam beberapa kelompok bersama dengan teman-teman dari berbagai prodi dan berdinamika bersama. Banyak sekali topik-topik yang diberikan. Kelompok saya mendapatkan topik untuk mempresentasikan pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Menurut kelompok kami, berbahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan kewajiban karena Bahasa Indonesia merupakan identitas bangsa yang harus kita jaga. Berbahasa asing merupakan skill yang baik untuk dimiliki, namun kita tetap tidak boleh melupakan identitas kita sebagai bangsa Indonesia. Diakhir acara kami diberikan tugas pasca geladi untuk merefleksikan apa yang telah kami peroleh dan apa yang akan kami lakukan dengan ilmu yang telah kami peroleh.

Proses dinamika bersama kelompok, dokpri
Proses dinamika bersama kelompok, dokpri

Setelah menyelesaikan geladi saya mendapatkan pembelajaran yang sangat berharga, dimana para generasi muda Indonesia terutama para pelajar merupakan tonggak yang sangat berharga bagi kemajuan bangsa, dimana para generasi muda itu bagaikan tumbuhan yang harus dirawat dengan penuh rasa peduli agar dapat berkembang menjadi sosok yang hebat dimasa depan, seorang siswa harus memiliki rasa empati terhadap sesama apalagi Indonesia memiliki berbagai macam suku, agama, dan ras. Setiap kekayaan yang ada di Indonesia harus kita pertahankan karena keanekaragaman adalah Indonesia. Kita harus proaktif dalam bermasyarakat dan ikut andil, walaupun kontribusi yang kita berikan memanglah terdengar sepele atau pun sangat kecil, jika dilakukan bersama kita dapat menciptakan sesuatu yang besar. Jika melihat dari kebiasaan yang sudah saya terapkan hingga saat ini, saya sangat senang karena telah dapat menerima perbedaan yang ada, dari berbagai agama maupun ras, karena pada dasarnya semua manusia itu adalah sama, setiap manusia memiliki akal, pikiran, dan budi luhur meskipun kita berbeda-beda secara fisik, dan saya akan terus berusaha untuk berkontribusi kepada Bangsa Indonesia untuk meharumkan nama bangsa dan berkontribusi untuk orang-orang disekitar saya.

Setelah saya belajar dan mendapatkan ilmu dari Geladi Hominisasi ini, saya berpendapat jika kita patut menggunakan logika dan bahasa sebagai warga negara, karena kita harus dapat berpikir kritis dengan segala isu yang ada. Kita tidak boleh menerima mentah-mentah setiap informasi yang orang-orang berikan kepada kita karena bisa saja informasi tersebut salah ataupun informasi itu malah ingin memecah belah rasa persatuan dan kesatuan yang kita miliki demi kepentingan oknum-oknum itu sendiri. Berbahasa juga merupakan hal pokok yang utama karena dengan berbahasa kita jadi mengerti satu-sama lain dan dapat menghilangkan segala keraguan yang ada pada setiap individu. Banyak hal lain yang saya dapatkan, seperti bagaiaman cara berdinamika bersama, bagaimana cara kita berdinamika. Sebagai pelajar kita patut tau topik apa yang sedang dibahas, seperti apa isu yang sekarang sedang digemborkan, dimana isu itu terjadi, kapan isu itu terjadi, dan berapaorang yang terkait isu tersebut dan menjadi aspek yang mempengaruhi isu tersebut. Setelah itu kita harus memahami isu tersebut, mengapa isu tersebut dapat terjadi. Kemudian kita harus dapat mengambil nilai yang ada dalam isu tersebut, makna apa yang bisa kita dapatkan dan apa yang harus kita lakukan. Selain itu, penting bagi para mahasiswa untuk bersikap kritis, antusias, dan kreatif dalam melakukan pembelajaran.

Dari Geladi Hominisasi ini saya akan berusaha menerapkannya kedalam perkuliahan saya dengan cara menghargai setiap pendapat yang telah diberikan oleh teman-teman saya, fokus dalam perkuliahan sehingga saya daapt berkontribusi kedepannya, dan saya akan meningkatkan kemampuan dalam berpikir menghadapi berbagai distraksi sosial dengan cara berpikir kritis terhadap suatu permasalahan yang ada.

#unpar #geladihominisasi #universitaskatolikparahyangan #ppilph #lifeatunpar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun