"Saya merasa kamu yang paling bisa membantu saya. Saat kita ngerjain tugas kelompok. Saya paham apa yang kamu jelasin."
"Itu kan cuma saat kerja kelompok Ad. Gak bisa disama ratain dengan keadaan lain. Cari aja dulu yang lain ya. Tapi aku gak maksa kamu ikut sarn aku sih. Inget Ad kamu harus nerima diri kamu apa adanya. Jangan pernah bandingin diri dengan yang lain. Apalagi sedih dan menyalahkan diri atas takdir kamu."
"Iya Yana saya akan terus ingat semua yang kamu katakan kok. Cuma kamu yang bisa saya denger omongannya. Dan cuma kamu yang mau dengerin saya. Makasih ya Yan. Saya harap kamu mau jadi tutor saya."
"Ada yang mau diceritain lagi?"
"Nggak Yan."
"Saya duluan. Ohya inget coba deh banyak bersyukur Ad. Udah gak ada yang mau diomongin kan?"
Sebelum Ziad menjawab ucapan Yana. Yana keburu langsung berjalan membalik badan meninggalkan Ziad yang memandangi punggung Yana yang semakin menjauh. Ziad suka seluruh kalimat yang diucapkan Yana kepadanya. Dan kini dia bisa tersenyum karenanya.