Mission Complete

Kata pertama yang saya ucapkan dalam hati terdalam ketika ramadhan sudah di depan mata adalah "ko gak terasa ya? Perasaan baru kemarin aku menjalankan puasa ramadhan ko sudah bulan ramadhan lagi ya?" "Ya Allah mengapa waktu untuk ku saat ini begitu cepat berlalu?" Dan perkataan lainnya tentang keheranan hingga kekaguman saya tentang bulan ramadhan yang saat ini bahkan sudah setengah hari saya jalani. 

Di sana-sini banyak ucapan yang baik-baik tentang bulan ramadhan. Mereka berkoar tentang kalimat "marhaban ya ramadhan" "selamat menunaikan ibadah puasa" "sebelum memasuki bulan puasa ijinkan saya mengucapkan maaf atas segala salah yang telah saya perbuat sebelumnya." Dan masih banyak lainnya.

Semua orang tampak antusias menghadapi bulan ramadhan. Mereka bersiap melakukan hal-hal baik, hal positif, ibadah yang semakin rajin dan ditingkatkan, khatam al-qur'an, tadarus al-qur'an dan bersiap akan hal-hal lainnya. Begitupun saya, saya sangat antusias, saya senang akhirnya bulan yang selalu istimewa ini masih menjadi rejeki saya. 

Di samping banyaknya kesulitan hidup yang saya alami tak melunturkan suka cita dan bahagia saya dalam menghadapi bulan ramadhan ini. Meski lagi-lagi saya harus menerima kenyataan bahwa puasa pertama harus menjalankannya di perantauan tanpa orang tua tercinta, saudara tersayang. Tetapi sekali lagi aku katakan bahwa hal-hal tersebut tak melunturkan kebahagiaan dan semangat menghadapi bulan ramadhan satu bulan ke depan. 

Layaknya menjalani sebuah kehidupan yang harus memiliki visi, misi dan tujuan. Sama halnya dalam menjalankan puasa di bulan ramadhan serta ibadah-ibadah yang lainnya. Setiap tahunnya saya sebagai muslim yang memiliki keinginan disayangi oleh Allah sang maha pencipta, sang maha kasih sayang. 

Saya selalu memiliki tujuan, target dan apa saja yang saya akan lakukan selama bulan ramadhan. Meski hal itu hanya sebatas pada tahapan seperti tahun-tahun sebelumnya tidak semua target dapat saya lakukan. Tidak semua dapat saya jalankan. Penyebabnya banyak sekali, dari mulai kondisi, waktu dan lainnya. Tapi penyebab yang paling utama adalah kelalaian saya sebagai manusia yang memiliki nafsu. Nafsu saya yang selalu inginkan kesenangan semata. Banyak malasnya, banyak alasannya jika melewatkan target-target itu. Ya target-target itu dapat berupa ibadah-ibadah,  kebaikan, kebiasaan yang baik dan sebagainya. 

Saya selaku manusia yang inginkan bahagia di dunia dan di akhirat tentunya tidak ingin lakukan kesalahan yang sama setiap tahunnya. Tidak ingin menjadi manusia yang merugi. Di mana hari ini masih sama dengan hari sebelumnya atau bahkan hari ini lebih buruk dari hari sebelumnya. Nauzdubillah semoga hal itu tidak terjadi, semoga saya masih menjadi seorang manusia yang beruntung, semoga saya masih diberikan kesempatan terbaik. 

Kesempatan untuk tidak melewatkan ramadhan karim ini dengan begitu saja. Semoga ramadhan kali ini tidak hanya lewat sebagai bulan biasa lainnya dalam hidup saya yang tidak saya manfaatkan keberkahan dan kemuliaannya. 

Saya berharap kesempatan-kesempatan baik untuk menjalankan dan menuntaskan setiap target-target yang ingin saya capai di bulan ramadhan tahun ini. Saya juga mengharap kepada sang Khalik untuk berikan saya kasih sayang Nya, semoga saya tetap kuat dan sehat supaya dapat jalankan semuanya dengan persembahan terbaik saya sebagai hamba yang taat PadaMu. 

Terakhir saya berdoa dan mengharapkan bahwa bukan hanya harapan-harapan serta target saya saja yang dapat dicapai dengan baik hingga diakhir bulan ramadhan saya bisa katakan "Mission Complete". Semoga kalian semua, para pembaca setia kompasiana dapat dimakbulkan segala harapan, hajat dan targetnya. Semoga kita semua dapat konsisten menjalankan segala ibadah dan kebaikan di bulan suci ramdhan ini. Amiin