Banyak manusia gila
Terlihat tertawa namun fana
Bercengkerama hingga lupa akan segala
Lupa akan siapa dirinya yang sebenarnya
Lupa arah pulang yang sesungguhnya
Yang ditahu hanya dia yang ada di hadapan mata
Dia hanya inginkan bahagianya saja
Pura-pura lupa salah dia apa
Hingga yang lainnya pedih oleh luka
Lainnya untuk apa diundang, jika hanya disakitkan
Luka nya semakin lebar menganga
Luka yang entah kapan bisa sembuhnya
Bagaimana bisa sembuh? Jika luka dibuat terus-terusan  pihak lainnya
Dasar memang, ini benar gila
Manusia terlalu serakah pertahankan inginnya
Tanpa ingat siapa tuan yang sebenarnya
Tanpa sadar bagaimana jika dia yang terluka
Pun tanpa tahu semua ini akan dibawa kemana
Duniapun seakan tersiksa tak dapat berbuat apa-apa
Sporadis keegoisan makin membabi buta
Babi saja tahu dia miliknya siapa
Boleh aku tertawa? Boleh saja harusnya
Mengapa tidak? Manusia manusia itu saja berbuat semuanya
Tanpa pernah berpikir akibatnya apa
Mungkin dunia akan menampar sebagai akibatnya
Tunggu saja waktunya tiba, lalu lihat siapa pemenangnya sebenarnya
Semoga si pemenang dapatkan bonus bahagia
Bahagia yang beriring luka tentunya
Dunia, ku Nantikan keadilan mu hadir leburkan luka
Luka yang ada tanpa aku berbuat dosa
Satu lagi, dosa seakan hiasan biasa tanpa makna
Cukupkan
angan lagi mengiyakan jika hanya akan berakhir dengan penghianatan
Ilya Ainur & Si Apa AdanyaÂ
Bandung, 26 April 2019