Mohon tunggu...
Ilya Ainur
Ilya Ainur Mohon Tunggu... Guru - Penyusun Aksara | SCHOOL COUNSELOR

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Riak Air

5 Januari 2019   10:59 Diperbarui: 5 Januari 2019   11:40 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semilir angin nampak aku rasakan ketika aku duduk di sebuah tepian kolam renang. Bukan, bukan aku yang berenang karena sedari dulu aku sangat tak suka berenang. Jika berbicara tentang renang, aku menjadi teringat kejadian di sekitar 6 tahun lalu saat aku duduk di kelas 2 SMA. Aku bersama temanku bertamasya ke Bandung dan Garut. 

Kalau acara intinya sendiri study banding ke Museum Geologi Bandung, terus jalan-jalan ke Tangkuban Parahu. Sempat menikmati indahnya perkebunan teh di daerah Ciater waktu itu. Tak lupa kami juga mengunjungi perkebunan strawberry dan memetik sendiri buah berwarna merah dan memiliki rasa yang sangat enak. 

Setelah seharian berjalan-jalan di Bandung perjalanan dilanjut ke Garut sekalian pulang ke Tasikmalaya. Jadi memang tripnya itu hanya satu hari saja. Nah, di Garut tujuan kami adalah pemandian Cipanas Garut.

Seluruh temanku nampak antusias saat akan mengunjungi tempat yang ada airnya itu. Karena mereka senang, mereka akan renang, mereka akan berendam di air hangat pada malah hari. Mereka dapat merelaksasi diri mereka setelah penatnya kehidupan di asrama. Namun, sepertinya dari seluruh teman-teman, termasuk para pembimbing dan guru hanya aku saja yang biasa saja. Tak merasakan sesuatu yang bahagia sedikitpun. 

Jadi, sesampainya di tempat tujuan mereka langsung berhamburan keluar bus. Dan langsung mengambil posisi untuk renang. Kecuali aku, tadinya aku mau di bus saja pikirku. Tapi kalau sendirian agak menakutkan juga sih. Disamping itu teman-teman yang lain memintaku untuk mengambilkan foto saat mereka renang nanti. 

Okelah, pikirku sekalian lah aku jadi bisa merendamkan kakiku. Iya kakiku saja yang masuk air tidak dengan badanku, karena memang aku tidak suka renang. Disamping tidak bisa ada sesuatu hal yang membuatku merasa aku tidak suka renang. Dan aku tidak bisa menceritakannya. 

Jadilah aku yang duduk dipinggiran memasukkan kakiku ke dalam air. Lengkap memegang beberapa kamera digital yang dititipkan temanku. Yang sebelah sana meminta foto, yang sebelah sini juga meminta foto. Jadilah aku tukang foto dadakan yang memotret kesana dan kemari. 

Meski tak merasakan nyamannya berendam di air hangat pada malam itu, aku tetap merasakan hangatnya karena aku juga merasakannya lewat kakiku. Aku merasa bahagia melihat semua temanku berbahagia, renang kesana kesini, mereka juga tampak bermain air, saling siram. Ahhh indahnya pemandangan malam itu. 

Tak hanya itu, pemandangan langkapun terlihat antara pembimbing, para guru yang berbaur di dalam satu kolam renang bersama teman-temanku. Aku hanya bisa duduk di pinggiran dan tersenyum melihat pemandangan indah itu. 

Mari kita akhiri kisah tentang Cipanas Garut. Aku ingin bercerita juga tentang diriku saat masih duduk di bangku SD. Jadi, di samping rumahku ada kolam ikan. Dan aku senang sekali berenang di sana. Bersama adek, teman-teman di sekitar rumah dan lainnnya. Sampai-sampai aku dibelikan sebuah ban renang aku menyebutnya oleh mamah dan bapakku katanya biar renangnya tambah asyik. 

Dan aku memiliki satu teman setia dalam urusan renang di dalam kolam ikan. Yaitu seorang almarhum yang tak dapat aku sebutkan namanya. Dulu dia lahir ditahun yang sama denganku, dia laki-laki yang jauh dari ibu dan ayahnya. Karena dia sejak kecil tinggal bersama Almarhum kakek Adan almarhumah neneknya. Kami sangat dekat sampai-sampai segala sesuatu kami lakukan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun