[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="ilustrasi : kontan.co.id"][/caption]
Pada tanggal 22 Mei 2015 lalu, bang Ilan Nasuta Sinaga salah satu nasabah Adira Finance membayar kredit seperti bulan-bulan sebelumnya. Namun kaget bukan kepalang ketika diberikan karyawan Adira Finance di kantor selebaran pengumuman yang berisi pemberitahuan bahwa sudah diberlakukan pembayaran kredit sepeda motor/mobil sejak bulan Mei di kantor Adira Finance dikenakan biaya administrasi. Jika membayar ke kasir, nasabah dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 2000,- namun jika kasir tidak ditempat, nasabah bisa membayar ke staf Adira Finance sebesar Rp. 10.000,-. Itu jika kendaraan roda dua, kalaukendaraan roda 4 jika di kasir RP. 20.000,- dan jika ke staf Rp. 40.000,-.
Bang Ilan pun merasa keberatan untuk tidak membayar lantas pihak Adira Finance memberi solusi untuk membuat surat pernyataan tidak bersedia membayar. Surat pun dibuatkan pihak Adira Finance, bang Ilan tinggal tanda tangan saja. Mungkin jika bang Ilan berpikiran uang Rp. 2000,- itu tidak seberapa alias cuma bisa beli kerupuk dua bungus saja, tapi yang ada dipikiran bang Ilan adalah hitung-hitungan bisnis dan hak-hak konsumen seperti sudah tidak dipandang pihak pembiayaan yang kesohor itu. Karena ada istilah, “tidak dirugikan, tapi ada yang jauh lebih diuntungkan, saya tidak suka itu, saya mah gitu orangnya”.
Tidak sampai disitu, bang Ilan yang aktif dibeberapa organisasi dan salah satu staf di Lembaga Bantuan Hukum pun memberi kuasa kepada Aliansi Perjuangan Rakyat Riau (PERARI) terkait hak konsumen yang dengan tiba-tiba dan tanpa pemberitahuan dibebankan biaya administrasi.
Surat Teguran atau yang sering disebut orang hukum “somasi” pun dilayangkan kepada impinan Adira Finance Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir – Riau tertanggal 25 Mei 2015 untuk menjelaskan perihal tersebut di Kantor Perari yang masih satu Kecamatan dengan kantor Adira Finance.
Namun hingga kini pimpinan Adira Finance tersebut tidak/belum datang ke kantor Perari seseuai tanggal yang diminta dalam surat somasi yakni tanggal 26 Mei 2015.
Penulis sempat kirim pesan singkat kepada teman penulis yang bekerja sebagai marketing di perusahaan pembiayaan itu, dan dibenarkan oleh teman penulis bahwa memang sejak bulan mei ini diberlakukan biaya administrasi. Namun ketika penulis menanyakan kebijakan tersebut dari pusat atau kebijakan kantor yang ada disini (Bagan Batu).? Hingga detik ini belum ada balasan.
Mungkin dengan adanya tulisan ini, pihak Adira Finance pusat yang ada di Jakarta bisa memberi jawaban, jika memang diberlakukan seperti itu. Penulis coba bantu hitung-hitung laba tambahan perusahaan pembiayaan tersebut diluar keuntungan dari bunga, sepertinya lumayan juga untuk membeli kerupuk untuk warga satu kabupaten setiap bulannya.
Salam kompasiana bray.
sumber berita : fokusriau.com