Mohon tunggu...
Iloeng Sitorus
Iloeng Sitorus Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hidup itu seperti hubungan suam istri.\r\nKadang diatas, kadang dibawah. :D

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tolak Dibantu, Pasien Caesar ini Masih Setia Tunggu Suaminya

17 Februari 2016   21:39 Diperbarui: 17 Februari 2016   22:24 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Screenshot "][/caption]

Seorang pasien operasi caesar di sebuah klinik yang berada di Bagan Batu kecamatan Bagan Sinembah kabupaten Rokan Hilir (Rohil) masih setia menunggu janji suaminya yang mencari uang untuk menebus istri dan anaknya yang sudah 2 bulan lebih tinggal di klinik tersebut hingga akhirnya menolak dibantu biaya persalinannya.

Ibu dan anaknya tinggal di Klinik bukan tanpa alasan, melainkan karena belum bisa melunasi biaya persalinan operasi Caesar. Sebut saja ibu satu anak itu bernama Juliet, otomatis sisuaminya kita panggil Romeo.

Juliet sendiri mengaku sampai saat ini masih terus berkomunikasi dengan Romeo yang menurutnya saat ini Romeo berada di Padang sumbar (Sumatera Barat) ikut dan kerja bersama pamannya.
"Dia (suaminya, red) ikut tulangnya (paman, red) di padang. Kerjanya ngutip uang koperasi," jelas Juliet mengisahkan.

Awalnya, dijejaring sosial media Facebook penulis ditag bahwasanya ada seorang ibu usai melahirkan secara caesar di salah satu klinik tidak bisa membayar tagihannya. Karena tidak bisa membayar, suaminya pergi merantau untuk mencari uang agar bisa menebus biaya persalinan istrinya. Hingga 2 bulan berlalu, si ibu dan bayi masih tinggal di klinik namun tidak didalam ruangan.

Berangkat dari postingan itu (selasa, 16/2/2016) sekitar pukul 13.00 wib, penulis pun berangkat dengan salah satu tokoh wanita yang fenomenal, bombastis yang hobi cari gara-gara di Sosmed dan suka peduli terhadap orang tak mampu, bahkan rela meminta-minta di pinggir jalan hanya demi nasib orang susah, ya namanya Maria Mercedes, eh maksud penulis Maria Tambunan akhirnya mencoba mengunjungi ibu dan bayinya di klinik tersebut.

[caption caption="foto : pengguna FB yang posting "]

[/caption]Sesampainya kami di klinik yang dimaksud, kami bertanya kepada salah satu perawat akan keberadaan pasien operasi caesar yang sudah 2 bulan tinggal karena tidak/belum melunasi biaya persalinan. Awalnya perawat laki-laki tersebut mempertanyakan maksud dan tujuan kami. Langsung dijawab sama ito maria, kami ingin bicara langsung, kalau bisa dibantu ya dibantu. Barulah perawat itu mengajak kami bertemu pasien yang dmaksud di Lantai dua klinik tersebut.

Tidak perlu waktu lama kami pun bertemu dengan Juliet dan anaknya yang sedang digendong perawat. Kak Maria pun langsung mengutarakan maksud dan tujuan disertai pertanyaan demi pertanyaan.

Tapi... mungkin rasa cinta yang terlalu dalam terhadap suaminya, Juliet dengan halus menolak untuk dibantu. Malahan, dia berkata jika ingin membantu, bantu saja ibunya yang saat ini mengidap kanker payudara.

"Kalau mau bantu, bantu saja ibu saya. Beliau sakit kanker payudara. Kalau saya, biar suami saya yang bertanggung jawab," tolak Juliet penuh alasan.

Busyeet.. Mungkin ini yang namanya cinta sejati kali ya, alias sehidup semati, so sweet eits, kira-kira artinya satu hidup satu mati atau apa ya? Sampai segitunya si Juliet percaya kalau suaminya sayang dan bertanggung jawab terhadap dia dan anaknya. Walaupun dengan cara meninggalkan dia dan anaknya di klinik bersalin dalam waktu yang tidak sebentar.

"Justru dia (suaminya, red) sayang sama kami untuk mencari uang. Kalau dia tidak sayang, sudah pasti tidak mau cari uang," jelas Juliet sambil terisak. Selain itu Juliet juga menjelaskan bahwa suaminya pernah juga mengirimkan uang.

Biasanya, kalau sudah menyangkut ke soal cinta, penulis seperti masih berusia 17an tahun rasanya. Iya, pengorbanan terhadap doi waktu itu luar biasa. Salah satu contoh, waktu doi minta contekan jawaban ujian akhir tahun dulu. Duh, pasti kalau dibaca sidoi komplain nih.

Kembali ke persoalan.
Mendengar hal itu, awalnya kak Maria kaget bukan kepalang, walau tidak diutarakan langsung ke kagetannya didepan Juliet. Tapi berhubung penulis bisa kasih penjelasan, kak Maria pun jadi terngiang masa lalunya ketika sedang kasmaran dengan suaminya pada era 80an. Jangankan Tahi kucing yang kata orang rasa cokelat, tahi gajah di sirkus saja rasanya seperti bubur sum-sum. Duh., maaf kak becanda.

Difacebook, sebuah grup yang saya dan teman-teman sebagai adminnya, para membernya sudah resah dan gelisah membaca dan mengetahui postingan tentang si Juliet itu. "Ayo kita galang dana min.", "kalau menggalang dana kasih tahu saya min," ," . Bg,,klw ada penggalangan dana Saya mau bantu Bagai mana klw dananya lewat pulsa nanti admin menukar pulsa mnjadi rupiah Biar lebih praktis". Demikian komentar para aktivis dunia maya ala Bagan Batu Facebookers.

Barusan tadi jumpa ama teman, katanya kalau mau membantu, jangan tanya yang bersangkutan, langsung saja ke menejemen klinik. dan hingga sampai detik ini, saya sendiri masih bingung dengan cerita yang masih simpang siur hingga akhirnya bla..bla..bla.. 

Kita lihat saja nanti kelanjutannya, semoga kita semua diberi petunjuk di jalan Nya.

NB : seharusnya penulis menuliskan reportasenya ke media dimana penulis sebagai salah satu reporternya, namun karena waktu dan kondisi penulis yang kurang sehat pada waktu itu, hingga akhirnya tidak sempat menemui menejemen klinik untuk dikonfirmasi agar isi beritanya berimbang dan tidak mempunyai unsur praduga tidak bersalah. Maka dari itu, penulis hanya bisa menuliskan di kompasiana dengan gaya tulisan blogger dan demi nama baik klinik dan narasumber penulis juga tidak menyebutkan nama asli. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun