Mohon tunggu...
Ilmin Nafi AN.
Ilmin Nafi AN. Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Puasa

7 Mei 2019   11:41 Diperbarui: 7 Mei 2019   11:46 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak terasa bertemu dengan bulan yang penuh berkah yaitu bulan Ramadhan. Dimana  tradisi keluarga yang umum dilakukan adalah melatih anak-anak yang belum berkewajiban berpuasa untuk berpuasa. Bagaimanakah ayah dan mama di rumah? apakah proses belajar berpuasa anak tercinta berhasil sampai saat ini? 

Alhamdulillah jika  progressnya membaik, bagi yang belum terus disemangati ya. karena memang tujuan dari melatih anak berpuasa adalah agar nanti ketika sudah berkewajiban, mereka sudah siap secara fisik, mental, dan spiritual. Tapi dalam prakteknya memang tidak semua anak mudah untuk diajak berlatih. Sebagai orangtua kita harus dapat memotivasi anak supaya mereka mau berpuasa.

Bagaimana cara mengajari anak tercintanya untuk belajar puasa pada bulan Ramadhan? Jelaskan kepada anak sebelum mengajari anak puasa, sebaiknya beri pengertian kepada anak terlebih dahulu apa itu puasa dan mengapa mereka perlu menjalankannya tiap tahun. Kita dapat menjelaskan kepada mereka bahwa puasa merupakan kewajiban dari Allah bagi umat-Nya. 

Cara kita menjelaskan harus dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak. Sesuaikan juga dengan usia anak. Selain itu yang tidak kalah penting adalah, sebagai orang tua kita harus memberikan contoh yang baik kepada anak agar sang anak tidak mudah  meniru perilaku orang tuanya. 

Beritahu sang anak bahwa mereka akan belajar puasa tidak langsung seharian full dari pagi jam 3 sampai maghrib. Disitu, anak akan merasakan haus dan lapar yang akan menjadikan sang anak lesu dan tidak semangat untuk puasa di kemudian hari.

Contoh disaat kita menjalani puasa pasti sang anak akan bertanya apa itu puasa, mengapa ayah dan mama tidak makan dan minum seharian, hal itu akan menimbulkan sang anak penasaran, sehingga sang anak ingin mencobanya sendiri. Ingat, di usia dini sang anak masih dengan mudah meniru perilaku kedua orang tuanya. Lalu, ajari anak untuk tidak puasa penuh. 

Perlu di ingat bahwa anak usia dini masih butuh banyak nutrisi dalam tubuhnya. Dimana sang anak juga belum bisa mencari makanan dan minuman sendiri. Mengajarkan sang anak untuk berpuasa penuh dapat menimbulkan resiko. Sebaiknya mulailah mengajarkan sang anak untuk berpuasa secara perlahan. Mulai dari puasa beberapa jam dalam sehari, lalu dikemudian hari ditambah lagi jam puasanya. 

Yang terpenting sang anak mengenal terlebih dahulu apa itu puasa. Jika sang anak sudah terbiasa puasa maka mintalah sang anak untuk menghindari makanan kesukaannya seperti coklat dan ice cream. Agar sang anak tidak memintanya disaat waktu berpuasa.

Mengajarkan sang anak untuk berlatih berpuasa itu sangatlah penting, namun, jangan lupa berikan apresiasi untuk sang anak agar sang anak bersemangat berpuasa di kemudian waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun