Mohon tunggu...
Ilma Susi
Ilma Susi Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Islam Rahmatan Lil Alamin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menakar Efektivitas KMA PPKS Sebagai Solusi Atas Kekerasan Seksual

31 Oktober 2022   23:29 Diperbarui: 1 November 2022   09:13 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersumber dari Liberalisasi 

Di samping hukuman yang tak kelar buat bikin jera, banyak kebijakan yang kontraproduktif terhadap upaya penanggulangan kekerasan seksual. Misalnya, kurikulum pendidikan yang kian sekuler  menjadikan para pelajar dan pengajarnya jauh dari agama. Akibatnya, mereka cederung bertindak menurut hawa nafsu, bukan pada sandaran agama. Bagi mereka  yang penting senang, tidak peduli yang ia lakukan tercela atau tidak. Inilah liberalisme, paham kebebasan berbuat dan  bertingkah laku yang terus didengungkan ke negeri-negeri muslim atas nama HAM.

Walhasil, sekalipun sekolah berbasis Islam, tak terhindar dari budaya kufur tersebab kampanye liberalisasi berjalan dari segala arah, baik pendidikan, keluarga,  dan media masa. Ini  Apalagi gadget  bukanlah barang baru bagi anak sekolah, termasuk para santri.

Program moderasi yang terus diaruskan ke ponpes atau madrasah, menjadikan ajaran Islam dipandang ala pandangan Barat yang sekuler. Di tambah pemberdayaan ekonomi pesantren secara masif juga menguatkan kapitalisme sebab akan menyibukkan santri dan pengajarnya untuk mendulang keuntungan material.. Orientasi dan arah pesabtren menjadi bergeser dari  kesibukan belajar dan berdakwah demi  Islam terus tegak di muka bumi.

Demikianlah potret buram pendidikan hari ini, yang berbasis agama pun tidak bisa lepas dari jerat sistem sekuler liberal. Bukti nyata, seragam muslimah dipersoalkan, namun moderasi beragama malah diaruskan. Kegiatan keislaman di sekolah dan kampus dibatasi. Banyak juga pengajian milenial yang  dicurigai bahkan dipersekusi  di saat   konser musik, fesyen, dan lainnya difasilitasi. Akibatnya kiprah para pemuda  makin  menjarak dengan Islam. Pemikiran mereka dalam berekspres bebas, bahkan cenderung liar. Mereka merasa tak bersalah saat memilih menyukai sesama jenis, bebas melampiaskan libido kepada siapa pun tanpa takut dosa.

Islam Solusi  Tuntas

Aneka faktor yang berperan atas maraknya kekerasan di satuan pendidikan di bawah payung Kemenag. PMA PPKS tidak akan mampu memberantas tuntas, sebab  membutuhkan tindakan komprehensif yang menyasar akar masalah, tidak cukup sebatas bdi area Kemenag.

Bila ingin persoalan terurai tuntas, perlu dibenahi dahulu sistem pendidikannya dari basis sekuler. Media juga  harus dalam kendali negara, bukan korporasi.
Demikian juga lingkungan keluarga harus menjadi tempat aman dan dan tenteram bagi penghuninya. 

Semua itu tidak  bisa terlaksana dalam sistem yang ada saat ini. Dalam sistem demokrasi, justru negaralah yang berada di garda terdepan dalam menjamin kebebasan bertingkah laku. 

Oleh sebab itu, solusi agar persoalan kekerasan seksual terurai tuntas adalah dengan penerapan Islam secara menyeluruh dalam semua segi kehidupan. Hal demikian, terbentuk oleh hal berikut:

Pertama, ukuran perbuatan hamba adalah hukum  syariat sehingga perilaku predator seksual tidak akan marak dalam masyarakat Islam. Ini karena seseorang yang beriman akan senantiasa menjaga perbuatannya  agar tidak menyalahi perintah dan larangan islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun