Kita semua terkadang luput akan anugerah Allah yang begitu luar biasa. Mengenai waktupun kadang bisa menjadi sebuah alasan untuk dijadikan landasan sukses atau tidak sukses. Untuk itu, kita perlu menyepakati bersama bahwa manusia dimuka bumi ini memiliki waktu atau jam yang sama, baik itu orang kaya, orang miskin, orang bahagia, orang sedih semuanya memiliki waktu 24 jam. Lantas, apakah yang membedakan itu semua? Hal itu disampaikan oleh Nanang Qosim Yusuf dalam acara ngabuburit ramadhan di Masjid Fathullah UIN Jakarta (28/7).
Pada dasarnya manusia mengetahui waktu yang dimiliki oleh kita semua adalah 24 jam. Perbedaannya adalah apakah kita mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya atau kita tidak mampu mengatur waktu. Dia menambahkan bahwa kebiasaan sedikit namun memiliki kualitas yang bagus, tentu akan berguna bagi kita. Seperti dalam penuturan nya bahwa dirinya memanfaatkan 1 jam untuk menulis, awalnya memang sangat susah sekali, tetapi kebiasaan itu ia lakukan dengan kesungguhan, dan sekarang dia sendiri memiliki buku 6 setelah kebiasaan yang sedikitnya itu menjadi sebuah kekuatan besar untuk merubah hidupnya lebih baik.
Dengan waktu sama, namun menghasilkan bermacam-macam karakter yang berbeda. Dengan selalu bersyukur dan bekerja keras serta tidak mengumbar keluh kesah itu adalah great (luar biasa). Dalam hal ini, kesuksesan juga dipengaruhi oleh jiwa selalu positif dengan menutup kran-kran putus asa. Great yang dimaksimalkan dengan baik, maka aura yang keluar adalah kekuatan positif yang luar biasa sehingga apapun yang dilaluinya berjalan dengan apa adanya. Karena menurutnya, manusia itu memiliki rona kemanusiaan yang sama yakni ketakutan dan kesedihan.
Berpikir positif dan senantiasa bersyukur dengan semua yang Allah berikan kepada kita, adalah senjata untuk mengahadapi dunia ini menjadi lebih baik. Untuk itu, awali kebiasaan sekecil apapun untuk kebaikan.
Ghirah ramadhan semestinya tidak hanya pada bulan puasa saja, tetapi jauh dari pada itu, dengan mengambil kebiasaan-kebiasaan positif diharapkan dapat diaplikasikan pada bulan selanjutnya. Oleh karena nya ambillah pesan ramadhan itu untuk keseharian kita. Pesan positif ramadhan harus kita tularkan dalam rutinitas kehidupan sehari-hari. Sehingga ruh ramadhan sebagai pesan positif untuk sukses dapat diejawantahkan dengan sebaik-baiknya.
