Mohon tunggu...
ilma nafia mubarok
ilma nafia mubarok Mohon Tunggu... Apoteker - I'am Pharmacist

Si Pengembara yang sedang mencari Hikmah Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bekal Utama dalam Menuntut Ilmu

15 Agustus 2018   00:36 Diperbarui: 15 Agustus 2018   01:13 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

       

Pada dasarnya, dalam kehidupan kita sangat membutuhkan yang namanya "ILMU". Apa jadinya jika kita hidup tanpa ilmu? Ibarat benjana kosong yang tak berisi apa-apa. Kebutuhan manusia akan ilmu menjadikan manusia terus bertanya dan mempertanyakan segala sesuatu yang yang mereka alami. Seiring berkembangnya pemikiran manusia, lahirnya berbagai macam ide-ide, gagasan manusia maka berbagai macam ilmu pun lahir. Klasifikasi atau penggolongan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan atau perubahan sesuai dengan zaman.

Ilmu merupakan petunjuk, pedoman, pengetahuan dan sesuatu yang tergollong suci, ilmu bagaikan pelita atau cahaya dimalam yang gelap, seseorang tidak dapat berjalan dngan baik di malam yang gelap tanpa adanya cahaya. Demikian pada halnya seseorang tak dapat membedakan antara benar dan salah, kecuali dengan ilmu. Dengan ilmu, terlihatlah seseorang. Baik buruknya, rupa dan tampaknya. Karena terdapatlah perbedaan antara orang yang menuntut ilmu dan orang yang tidak berilmu, imam Syafi'Iberkata :

"tidak mungkin menuntut ilmu orang yang mudah bosan dan meraa puas jiwanya. Lantas ia berhasil meraih keberuntungan. Akan tetapi seseorang yang menuntut ilmu adalah dengan : kerendahan jiwa, kesempitan hidup dan kerkhidmat untuk ilmu maka dialah yang akan beruntung."

Hari demi berlalu, keadaan silih berganti dari satu ke lainnya. Bagaimana kabar akan ilmu kita? Bagaimana kabar akan ujian kita? Sudahkah kita merasa puas dengannya? Dengan terlewatinya satu ujian bisakah kita merasa tenang. Dengan adaya ujian, kita dapat mengetahui kadar dan tingkat sampaimanakah ilmu yang sudah kita dapatkan?

Jika kita merasa belum puas dengan ujian ini, itu menandakan bahwa yang kita dapatkan hanya sebagiannya saja dan jika sudah merasa puas pun menandakan bahwa ilmu yang kita dapatkan hanya sedikit saja. Dengan kata lain, sebagai penuntut ilmu janganlah bosan untuk terus mendapatkan ilmu. Karen atidaklah sia-sia dalam menuntut ilmu. Karena seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan pandai dan pemilik ilmu tidak sama dengan orang yang bodoh. Firman Allah mengatakan :

"Allah akan meninggikan orang-orang yang berilmu di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Q.S Al-Mujadalah: 11)

Ya akhwatiii....

Dengan adanya ilmu kita dapat terbanggakan akan tetapi dengan adanya ilmu pula kita dapat terbelangkangan. Oleh karena itu, ilmu juga harus didampingi dengan akhlak yang baik. Akan tetapi bagaimana keadaan akhlak kita hari ini? Masihkah kita mengeluh? Masih adakah sifat sombong atas diri kita?

Akhlak merupakan bagian terpenting dalam islam, karena akhlak dapat berperan sebagai barometer (tolak ukur) akan kesempurnaan iman kita. Dengan kata lain kita dapat melihat iman seseorang dengan akhlak dan muamalahnya kepada orang lain. Menuntut ilmu merupaka ibadah, Tholabul I'lmi lil i'badah, tidak hanya untu ibadah saja, akan tetapi, ibadah akhirat juga.

Marilah mengintropeksi diri kita masing-masing. Dengan begitu, aakat terdapat perubahan, yaitu untuk menjadi lebih baik. Tidak ada kata terlambat untuk bberubah. Marilah semua yang buruk-buruk menjadi baik dan lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun