Mohon tunggu...
Ilma Yusvida
Ilma Yusvida Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ragam Politik dan Budaya Politik dari Beragam Suku di Indonesia

6 September 2017   21:35 Diperbarui: 6 September 2017   21:43 1981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 Partai politik adalah kumpulan dari orang-orang yang memiliki ideologi, tujuan, visi, misi yang sama dan bertujuan untuk membuat kekuasaan dan program bersama untuk memperjuangkan kebenaran di dalam suatu Negara khususnya dalam bidang politik.

            Partai politik sendiri merupakan salah satu dari bagian dasar politik, dimana bagian dasar politik itu meliputi seluruh kebutuhan yang diperlukan di bidang politik dalam rangka sebagai pelaksana dari tugas-tugas yang berhubungan dengan proses pemerintahan yang ada pada tingkat Negara.

            Partai politik itu sendiri mempunyai pengaruh yang besar dalam perpolitikan di Indonesia. Dan juga tidak bisa dipisahkan dari unsur politik, karena di setiap partai politik selalu diiringi dengan unsur politik. Pengaruh besar mereka bisa kita lihat pada tiap  pemilu yang diadakan lima tahun sekali, partai yang mempunyai suara terbanyak yang mampu memenangkan PEMILU tersebut. Dengan pengetahuan politik dari tiap anggota partai politik maka mereka bisa dengan mudah menarik simpati dari rakyat untuk menyumbangkan suaranya pada mereka.

            Namun lucunya, yang terjadi sekarang ini adalah tiap orang berlomba-lomba untuk bisa bergabung kedalam sebuah partai politik dan tak jarang mereka hanya mempunyai pengetahuan politik yang minim yang seperti di miliki orang awam. Kompetensi dasar untuk bergabung dalam partai politik tak dimiliki. Hal itu tentunya yang berdampak buruk pada persaingan partai politik di Indonesia.

            Yang lebih anehnya lagi, dewasa ini partai politik yang ada tidak berfokus pada tujuan utamanya yaitu untuk membuat program mensejahterakan rakyat, namun mereka berusaha menarik simpati dari pejabat atau pengusaha bahkan artis yang belum tentu memiliki pengetahuan politik yang matang untuk bergabung ke dalam partai mereka hanya untuk membuat partai mereka semakin dikenal oleh khalayak luas, dan dengan tujuan tersebut, mereka bisa dengan mudah menarik  simpati dari masyarakat. Hal tersebut juga termasuk dalam siasat politik.

            Partai politik di Negara Indonesia ini sangat beragam, ada partai politik nasional dan partai politik lokal. Partai politik lokal hanya berlaku pada daerah yang mempunyai otonomi khusus. Budaya politik sendiri tak lepas dari pengaruh beragam suku yang ada di Indonesia, hal tersebut yang menjadikan tiap karakteristik anggota partai politik nasional dan partai politik lokal mempunyai ciri yang berbeda.

            Budaya politik orang jawa terkenal lebih santun, tabah dan ulet sebagai contoh ada falsafah hidupnya yang berbunyi Dalam menghormati orang yang dituakan, lalu mengangkat seluruh jasa-sjasanya untuk dicontoh dan membenamkan dalam-dalam apa yang keliru supaya tidak terulang lagi mereka sebut "mikul dhuwur mendem jero" (memikul tinggi-tinggi, mengubur dalam-dalam). Budaya politik orang minangkabau terkenal lebih ulet lidah dan tidak mau mengalah dalam suatu forum debat falsafah hidupnya yang berbunyi dalam mempertahankan gengsi, kewajiban dan persamaan derajat, mereka mengatakan "tagak samo tinggi, duduk samo randah".

 Budaya politik orang sunda diangkat dari cerita dayang sumbi yang terkenal engan kecantikannya dan tanpa disadari tradisi kawin cerai, perebutan harta warisan dan membuang anak masaih membudaya di sana, tak khayal bahwa pemerintahan Bandung sering mendapat kritik. Budaya Politik Bugis-Makassar dipengaruhi dari watak penduduknya yang cukup bertebal muka dalam pergaulan, namun jika sudah berada di tanah rantau muncul lah rasa kekeluargaan yang mendalam, hal tersebut yang memuat korupsi sulit di usut. 

Budaya politik manado, manado dikenal sebagaisuku yang lebih moderat daripada suku yang lain, sehingga mereka lebih demokratis dam mempunyai falsafah hidup bergotongroyong. Budaya politik aceh, mereka dikenal lebih paatuhterhadap agama islam dan mengambil landasan dari al-qur'an dan hadits dan diambil istilah "de teuron dari rumoh neugisa ngon darah" (kalau turun dari rumah jangan harapkan pulang nama, tetapi harus tetap pulang darah) yang diadopsi dari ayat al-qur'an "Faa-izza azamta fa tawaqal allAllah" (apabila engkau telah membulatkan tekad, maka serahkanlah kepada Allah)

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun