Mohon tunggu...
Hidayatul Ilma Adhariyanti
Hidayatul Ilma Adhariyanti Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kripik Pisang Yang Masih Digemari

28 Januari 2023   23:37 Diperbarui: 28 Januari 2023   23:41 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          Bagi banyak orang, cemilan atau makanan ringan menjadi salah satu hal yang wajib tersedia dimana pun. Banyak sekali berbagai macam pilihan makanan ringan yang ada, salah satunya adalah kripik pisang. Camilan satu ini memang sudah terkenal karena memiliki cita rasa yang lezat, sehingga dapat membuat siapapun yang menyantapnya akan merasa ketagihan.

          Kripik pisang adalah makanan ringan atau biasa dikenal sebagai cemilan yang terbuat dari pisang diiris lalu digoreng. Sudah banyak sekali pedagang yang memproduksi kripik pisang untuk dijual. Salah satunya ibu Fithriyah Hamid. Beliau merupakan salah satu orang yang memproduksi kripik pisang untuk dijual kepada masyarakat luas. Kripik pisang yang ibu Fithriyah produksi diberi nama Kripik Pisang Doni Tela, dimana nama itu diambil dari nama anak laki laki nya yang bernama Doni. Kripik pisang Doni Tela sendiri sudah meproduksi kripik pisang dari tahun 2010 hingga saat ini.

          Prosedur pembuatan kripik pisang yang diproduksi oleh ibu Fithriyah melalui beberapa tahap, yakni dimulai dengan pemilihan bahan baku, penyiapan peralatan, pengupasan, pengirisan dan peredaman pisang, penggorengan, penirisan minyak, pemberian bumbu, dan terakhir adalah pengemasan. Bahan Baku yang digunakan untuk membuat kripik pisang adalah buah pisang yang belum terlalu matang. Ada banyak sekali berbagai macam jenis buah pisang, tetapi tidak semua jenis pisang tersebut dapat diolah menjadi kripik pisang yang lezat. Jenis pisang yang dipakai oleh ibu Fithriyah untuk memproduksi kripik pisang miliknya menggunakan jenis pisang kapas dan pisang nangka. Buah Pisang Tersebut didapatkan dari supplier yang berada di wilayah Majalengka, Jawa Barat.

          Lalu untuk bahan baku selanjutnya dalam pembuatan kripik pisang ada Minyak goreng. Biasanya dalam sehari, ibu Fithriyah bisa menghabiskan minyak sebanyak 80kg untuk dua kwali. Selain pisang dan minyak, tabung gas juga sangat dibutuhkan untuk proses pembuatan kripik pisang Untuk proses produksi, selama masa pandemi ibu Fithriyah bisa menjual produknya hingga 100 pack per hari dengan dibantu oleh dua orang karyawan. Kripik pisang yang diproduksi oleh Doni Tela sendiri bisa bertahan selama 4-5 bulan dengan catatatn harus berada dalam kondisi kedap udara dan ditempatkan di ruangan yang tidak terpapar sinar matahari langsung. 

          Ibu Fithriyah berinovasi produk kripik pisang yang akan dijualnya tersedia dalam dua varian rasa, yaitu asin dan manis. Rasa asin yang dipenuhi dengan aroma bawang yang gurih. Dan rasa manis yang dipadukan dengan gurihnya keripik pisang dan rasa manis gula yang lezat. Selama 12 tahun memulai bisnis menjual kripik pisang tentu tidak semuanya berjalan mulus, selama masa pandemi produk ibu Fithriyah juga merasakan dampak yang sangat signifikan yakni anjloknya penjualan produk. Ke depannya, beliau mengaku ingin fokus membangun dan mengembangkan pasar secara online terlebih dahulu untuk menggaet calon konsumen agar lebih banyak yang mengenal produk kripik pisang Doni Tela. 

whatsapp-image-2023-01-25-at-10-11-06-1-63d54d44260a1173d067fa84.jpeg
whatsapp-image-2023-01-25-at-10-11-06-1-63d54d44260a1173d067fa84.jpeg
Disusun Oleh : 

Siska Ernawati Fatimah, SE., MM 

Hidayatul Ilma Adhariyanti (122020286) 

Wulan Sri Hartati (122020290) 

Melda Erella (122020265) 

Riska Rahmayanti (122020267) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun