Mohon tunggu...
Ilhanisya Shevafuxiana
Ilhanisya Shevafuxiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030045)

likes to watch movies and read novels.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Percaya Diri, Lawan Imposter Syndrome

10 Juni 2021   22:26 Diperbarui: 10 Juni 2021   23:13 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber : parapuan.co)

2. Solois

Mereka akan cenderung sangat individualis dan lebih senang bekerja sendiri. Harga diri mereka biasanya berasal dari produktivitas, sehingga mereka sering menolah untuk dibantu. Mereka cenderung melihat mencari bantuan sebagai tanda kelemahan atau ketidakmampuan.

3. Jenius Alami

Orang-orang ini menetapkan sebuah ekspetasi yang terlalu tinggi untuk diri mereka sendiri. Jika mereka gagal dalam percobaan pertama, mereka akan merasa hancur dan tidak berdaya.

4. Ahli

Orang-orang ini selalu berusaha untuk belajar lebih banyak dan tidak akan pernah puas dengan tingkat pemahaman mereka. Meskipun mereka biasanya sangat terampil, mereka meremehkan keterampilan mereka sendiri.

Sebenarnya, kondisi psikologis ini tidak tergolong ke dalam penyakit jiwa. Tetapi, dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa sindrom ini sering dan umum ditemui dalam masyarakat. 

Seseorang yang mengalami sindrom ini biasanya saat mencapai sesuatu yang baik, akan merasa bahwa itu cuma keberuntungan. Sebaliknya, saat waktunya mencapai sesuatu yang buruk, akan langsung merasa bahwa hidupnya diisi dengan kegagalan.

Ada pun gejala yang dialami oleh mereka yang terkena imposter syndrome diantaranya adalah akan merasa sebagai seorang penipu, gampang cemas, tidak percaya diri dan ragu pada kemampuan diri sendiri, serta cenderung perfeksionis karena menuntut kesempurnaan.

Lalu, apa saja sih dampak dan akibat dari imposter syndrome ini?

1. Burnout

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun