Mohon tunggu...
Ilham Try Octavian
Ilham Try Octavian Mohon Tunggu... Seniman - saya

bisa semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bukti Majapahit Runtuh

9 Agustus 2022   15:57 Diperbarui: 9 Agustus 2022   16:02 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                

 Peninggalan leluhur Masjid Baitul Aziz berada di Desa Hadiwarno Mejobo, Kudus Jawa Tengah. Menurut pak Soenardi warga masjid ini peninggalan dari masa Islam era Walisongo dipekirakan mucul tahun 1458 Masehi namun seseorang yang mendirikan tidak diketahui. Gapura pintu Masjid Baitul Aziz ada kaitanya dengan masa zaman Majapait konon setelah runtuhnya kerajaan Majapait, pembangunan Masjid dijawa banyak yang dimulai. Peninggalan masa Majapait yang banyak cerita lekat kaitannya dengan sejarah masa jaya kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia Kerajaan majapait diangggap kekuatan terbesar di nusantara.

 Secukup masa jaya kerajaan majapait sekaligus menjadi penanda berakhirnya kerajaan bercorak hindu-Buddha.  Mengungkapkan kata Soenardi bangunan candi di Masjid Baitul Aziz di Masjid berpengaruh bagi masyarakat sekitar yang hendak beribadah menuaikan ibadah sholat namun bagunan tersebut  gapura dari Masjid Baitul Aziz mempunyai cerita magis di atap gapura berbentuk ukiran Naga mempunyai makna yang sangat dalam. Konon ukiran kayu semasa zaman era Kerajaan Majapait yang dibawa seseorang prajurit majapait yang telah masuk Islam. Diyakini masyarakat sekitar yang membawa sisi positif ukiran Naga menandakan keselamatan penjaga di Desa Hadiwarno. 

Pendapat bahwa cerita rakyat sastra lisan, juga diungkapkan oleh (Rahmanto & B. Kaswanti Purwo, 1999: viii), bahwa cerita rakyat merupakan sastra lisan yang di dalamnya mementingkan aspek mimesis, tidak hanya dibentuk tetapi juga membentuk kebudayaan lisan dengan the oral state of mind yang dapat dikelompokkan kedalam kebudayaan tradisional.

Arsitektur masjid seperti masjid Agung Demak, tiap penyangga terdiri dari 4 soko dilandasi dengan umpak Batu. Benda kuno yang masih ada di masjid yaitu berdasarkan kajian identifikasi dan deskripsi (Alfia Yufariani, 2015:112) :

  • Mimbar untuk khotbah dibuat dari kayu jati dulunya diberi lilitan bengkung kain putih.
  • Tembok samping kanan kiri pengimaman terbuat dari bata merah dengan ornament etnik yang indah.
  •  Mustoko yang asli dari tanah liat dan sudah diturunkan, karena kondisi rusak, saat ini benda yang terpasang adalah mustoko duplikat namun usianya sudah lebih dari 50 tahun.

Pengasuh, gambar dok. pribadi
Pengasuh, gambar dok. pribadi

SEJARAH, gambar dok. pribadi
SEJARAH, gambar dok. pribadi

MASJID, gambar dok. pribadi
MASJID, gambar dok. pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun