Mohon tunggu...
Ilhamsyah Chaidir
Ilhamsyah Chaidir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia sederhana yang punya tekad kuat untuk menuangkan kata-kata

Jelma nyata usaha ialah karya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sosok Heroik Oskar Schindler: Sang Nazi Manusiawi

21 Juli 2022   02:03 Diperbarui: 21 Juli 2022   02:05 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oskar Schindler adalah tokoh pemerjuang hak asasi manusia pada Perang Dunia Kedua yang melanda Eropa kala itu. Kisah heroiknya dalam memperjuangkan hak asasi manusia untuk orang-orang Yahudi pada Perang Dunia kedua menjadi pusat perhatian dan contoh nyata memanusiakan manusia sejak film Schindler List tahun 1993.

Oskar Schindler patut menjadi teladan yang baik dalam hal memperjuangkan hak untuk hidup orang banyak di tengah kekejaman Nazi yang membantai orang-orang Yahudi. Hal ini dikarenakan Oskar mampu mengerahkan segala kemampuan dan hal yang dimilikinya untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi. 

Meskipun cara yang dilakukannya kurang tepat dan jauh dari jalan yang baik pada umumnya. Mungkin sebagian dari kita bertanya "Maksud dari cara yang kurang tepat dan jauh dari jalan yang baik pada umumnya itu gimana?" 

Jadi, semenjak Oskar menginjak kakinya di kamp konsentrasi orang-orang Yahudi, Oskar sudah memiliki tujuan awal untuk mendirikan pabrik dan menggunakan orang-orang Yahudi sebagai pekerja dengan tenaga yang murah. Hal ini dilakukan oleh Oskar dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besar dari pabrik yang dimilikinya. 

Tujuan Oskar ini berhasil dan sukses mendapatkan keuntungan dan kesuksesannya ini tentunya didompleng dengan relasi orang dalam, yaitu dengan menyuap kepada para sesama petinggi Nazi yang merupakan rekan kerja Oskar karena ia juga petinggi Nazi. 

Selama orang-orang Yahudi bekerja dan Oskar melakukan aktivitasnya sebenarnya Oskar sudah merasakan adanya dilema moral dalam hatinya dan keinginan yang kuat untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi. 

Oleh karena itu, Oskar pada akhirnya mengerahkan segala kekuatan dan semua harta yang dimilikinya untuk "membeli" orang-orang Yahudi dari tentara Nazi. Dengan "membeli" orang-orang Yahudi, Oskar merasa dirinya lebih baik dan tenang, meskipun orang-orang Yahudi tersebut tetap bekerja di pabriknya. 

Lantas muncullah pernyataan dan pertanyaan bahwa Oskar adalah seorang Katolik, tetapi Oskar berbohong dan menyogok Nazi untuk mempekerjakan Yahudi di pabriknya. Bagaimana perbuatan Oskar dapat dinilai secara etis?

Dari sudut pandang manapun perbuataan Oskar, yaitu berbohong dan menyogok  jelas salah dan pasti tidak bisa dibenarkan. Hal ini dikarenakan perbuatan tersebut dapat membawa dampak yang berkelanjutan dan merusak kebiasaan yang baik yang sudah terjalin dalam hidup manusia. 

Akan tetapi, dalam hal ini kita harus melihat gambaran secara keseluruhan dengan melihat realitas bahwa perbuatan Oskar dilakukan sebagai cara agar orang-orang yahudi memiliki penghidupan yang lebih manusiawi dan terbebas dari kejamnya tentara Nazi. 

Melalui berbohong dan menyogok, Oskar mampu menjaga nafas orang-orang Yahudi untuk hidup, meskipun jauh dari kata layak. Hal ini dikarenakan Oskar masih mempekerjakan mereka dengan menerima upah yang rendah dalam pekerjaannya. 

Selain itu, perbuatan Oskar sejatinya telah menunjukkan esensi sesungguhnya dari nilai manusiawi dengan memprioritaskan nyawa dibandingkan harta benda yang dimiliki.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun