Mohon tunggu...
ILHAM SUMARGA
ILHAM SUMARGA Mohon Tunggu... Guru - Buruh Pendidik

Sebuah celotehan dalam tulisan~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Sih, Manfaat Ekspor Benih Lobster?

21 Desember 2019   12:27 Diperbarui: 21 Desember 2019   12:23 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayi Lobster | sumber: kompas.com

Tulisan ini, harusnya udah usang. Kalau anak muda bilang, gak up-to-date.

Disclaimer! Sungguh, saya bukan ahli dalam dunia kelautan, atau ikan-ikan semacamnya. Namun, saya suka mengkaji isu-isu yang sedang viral, dan menganalisa semampunya saja.

Sosok Edhy Prabowo menjadi sorotan minggu-minggu terakhir ini. Salah satu yang menjadi trend di sorot oleh publik adalah kebijakan tentang ekspor benih lobster.

Iya, sejenis kepiting yang berwarna merah, kuat, macho, dengan 2 capit yang besar di kanan, kiri, dan bisa dilihat di serial animasi Spongebob Squarepants. Kurang lebih, seperti itulah pegambaran dari si lobster.

Masuk intinya saja, terkadang saya heran dan bingung sendiri, kenapa menjual benih? Apa ndak rugi? Kan lebih enak menjual yang sudah besar toh. Selain nilai jualnya tinggi, dan juga gak merusak ekosistem yang ada.

Coba imajinasikan saja, si baby lobster, masih baru keluar dari rahim ibunya, masih balita pula lalu dijual. Wah, sungguh mulia benar manusia ini.

Emang sih, baik kalau kita banyak ekspor, bisa meningkatkan ekonomi di negara Indonesia. Tapi ndak jual barang yang seharusnya ndak dijual, kasihan.

Mosok, dari 260 juta manusia Indonesia ndak bisa membudidayakan anak-anak lobster tadi? Apalagi, negara kita itu negara maritim, potensial banget, kalau cuman urusan gedhein baby lobster hingga siap kosumsi.

Akh, menurut hemat saya, kurang begitu manfaat deh, kalau menjual benih lobster. Yang ada, rugi buat bangsa kita. Dari sisi nominal juga kurang, dari sisi ekosistem, ya, pasti merusak.

Kenapa kok bisa merusak? Soalnya, ndak ada yang bisa menjamin, jumlah populasi benih lobster yang ada di Negara tercinta ini. Kalau emang benar-benar melimpah ruah, ya, boleh lah di ekspor. Tapi, nyatanya? Kayaknya ndak begitu melimpah ruah. Kasihan juga, menjual bayi-bayi lobster. Bagi pengiat lingkungan hidup, bisa merusak populasi dan ekosistem dari lobster itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun