Mohon tunggu...
Ilham Budiansyah
Ilham Budiansyah Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di SMKN 5 Rejang Lebong

Pengampu Mata Pelajaran Produktif TKJ Sejak Februari 2019.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jadi Guru Abad 21 dengan Pembelajaran STEAM

16 Juli 2021   09:05 Diperbarui: 16 Juli 2021   09:25 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru Profesional abad 21 setidaknya harus menguasai 4 kompetensi yaitu Pribadi, Sosial, Pofesional dan Pedagogik . Dari segi Pribadi seorang guru haruslah memiliki pribadi yang santun, ramah, bersahaja namun tegas dan disiplin seperti kata pepatah orang dulu guru itu di gugu dan ditiru, dari segi sosial guru harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan mengerti kondisi dan psikis serta berempati kepada peserta didik agar tercipta keharmonisan antar guru dan peserta didik, dari segi profesional sudah jelas, guru harus mampu mengembangkan materi pembelajaran, dari segi pedagogik adalah pengelolaan kelas dan menyusun rencana pembelajaran yang baik.

Bagi seoerang guru diera sekarang 4 kompetensi diatas harus dikuasai secara mutlak untuk dalam performa didepan kelas. sekarang kita fokuskan kesegi pedagogik. Secara Yuridis arti dari pedagogik telah tertuang dalam Undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen yang menyebutkan bahwa pedagogik merupakan kemampuan seorang guru dalam mengelola pembelajran peserta didik, atau dalam bahasa singkatnya adalah seni dalam mengajar yang dipertegas lagi bahwa guru merupakan sutradara dalam kelas yang dapat menciptakan situasi pembelajaran efektif.

Menjadi seorang guru tidaklah mudah, tidak hanya sebatas memberikan materi pembelajaran didepan kelas namun seorang guru juga harus mampu mendidik dan membentuk karakter peserta didik sesuai jamannya.

Dalam menjalankan perannya sebagai pendidik seoerang guru harus menemukan formula yang tepat dalam menentukan model pembelajaran. ada banyak sekali model pembelajaran mungkin yang saat ini sarat kita dengar adalah metode saintifik, yang dimulai dari proses mengamati, mengidentifikasi, merumuskan masalah dan menarik sebuah kesimpulan jalan keluar dari sebuah permasalahan. Namun pernahkan teman guru semua menggunakan STEAM pembelajaran ?, apakah STEAM itu sendiri ??.

Metode Pembelajaran STEAM merupakan singkatan dari Science, Technology, Engineering, Arts dan Mathematic. STEAM merupakan integrasi antara 5 cabang disiplin ilmu dalam pendekatan indisipliner dan diterapkan berdasarkan konteks dunia nyata dan pembelajaran berbasis masalah. Pola pembelajaran STEAM sangt mewakili konsep berpikir tingkat tinggi meliputi berpikir kritis, kolaboratif, kreatif dalam menyelesaikan masalah.

Dari penjelasan diatas metode STEAM ini memiliki sintak atau runutan kegiatan, diantaranya :

  1. Orientasi, terlebih dahulu guru harus menyampaikan tujuan agar pembelajaran jelas tujuannya ke peserta didik.
  2. Apersepsi, Memberikan motivasi agar peserta didik mengerti pentingnya mempelajari apa yang guru ajarkan.
  3. Reflection, Peserta didik mengamati demonstrasi yang diberikan guru, kemudian mengemukakan komentar terhadap apa yang telah dilihatnya.
  4. Research, Peserta didik membentuk kelompok, dan berdiskusi tentang cara pemecahan lain selain yang didemonstrasikan guru dari berbagai sumber baik dari buku, internet.
  5. Discovery, Peserta didik menemukan informasi yang sesuai dengan permasalahan.
  6. Aplication, Peserta didik berujicoba dengan hasil yang telah didapat dari berbagai sumber yang ditemuinya, kemudian mendokumentasikan hasil percobaannya kedalam bentuk laporan.
  7. Communication, setelah beruji coba dan menarik kesimpulan peserta didik menunjuk perwakilan dari kelompoknya untuk mepresentasikan hasil dari pekerjaannya, dengan peserta didik yang lain memperhatikan dan memberikan komentar dan masukan dengan santun. dan guru akan menyimpulkan hasil dari pembelajaran.

Dari langkah-langkah pembelajaran STEAM diatas, tugas guru hanya sebagai fasilitator yang memantau perkembangan pekerjaan peserta didik  dan peserta didik menjadi aktor sentral dalam kelas, sehingga pembelajaran didalam kelas akan aktif. 

Dengan pembelajaran yang aktif maka akan berdampak pada hasil belajar peserta didik yang meningkat. Demikian sedikit informasi dari meotde pembelajaran STEAM ini, semoga ini dapat menambah informasi bagi teman-teman guru dalam mengelola pembelajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun