Banyak dari mereka yang baru melakukan vaksinasi karena minim informasi tentang pelaksanaan vaksinasi. Selain itu, ada pula yang telah mendapat vaksinasi dosis pertama, namun harus mengulangi kembali (dropout) dikarenakan jarak antara dosis pertama dan kedua yang terlalu jauh.
Kegiatan pendampingan vaksinasi ini dilakukan di beberapa titik, sperti Puskesmas Cibodasari, Kelurahan, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama di wilayah Cibodasari. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih dua minggu dengan jadwal vaksinasi di kelurahan hari Senin dan Kamis, dan vaksinasi di puskesmas hari Selasa, Rabu, dan Sabtu. Untuk kegiatan vaksinasi di SD dan SMP merupakan program kerja sama antara pihak Puskesmas dengan Sekolah.
Pelaksanaan Vaksinasi di Sekolah Dasar Negeri Perumnas
Kelompok ini mendapat kesempatan untuk melaksanakan pendampingan vaksinasi di Sekolah Dasar Negeri Perumnas 1 Kota Tangerang. Kegiatan pendampingan ini terdiri dari pendaftaran pesera vaksinasi, pemeriksaan tekanan darah dan suhu tubuh, skrining, penyuntikan dan absensi setelah masa observasi. Dalam kegiatan ini, para mahasiswa mendampingi para peserta untuk melakukan pendaftaran, pengecekan tensi, dan absensi keluar setelah masa observasi pasca penyuntikan.
Dalam kegiatan ini, pendataan peserta vaksinasi di Kota Tangerang menggunakan Aplikasi Vaksinasi Kota Tangerang (AVATAR) sebagai bentuk pemanfaatan IT dalam melakukan vaksinasi. Para mahasiswa KKN membantu pihak Puskesmas untuk mendata para peserta menggunakan aplikasi tersebut.
Tentu saja didalam kegiatan vaksinasi ini memiliki beberapa kendala. Salah satu kendala yang dialami mahasiswa adalah ketidakteraturan para peserta vaksin dalam melakukan pendaftaran. Para orang tua peserta vaksin saling mendahului agar anak mereka bisa mendapatkan vaksin lebih cepat. Hal ini membuat para mahasiswa mengatur jalannya pelaksaan dengan mengatur laju pendaftaran dan prosesi vaksinasi.
Selain itu, banyak dari orangtua peserta vaksin yang masih kekurangan informasi tentang vaksinasi dan prosedurnya sehingga membuat anak mereka kesulitan untuk mendapatkan vaksin. Banyak dari mereka yang tidak tahu jarak antar dosis sehingga membuat anak mereka mengalami dropout dosis. Sebagian dari mereka belum mengetahui jadwal vaksinasi dan informasi tentang ketersediaan vaksinasi.
Dari kegiatan tersebut, para mahasiswa melihat bahwa meski bertempat tinggal di wilayah perkotaan tidak membuat masyarakat mendapatkan vaksinasi secara merata. Sebagian dari masyarakat masih minim informasi tentang pelaksanaan dan prosedur vaksinasi.