Pada puncak purnama yang berputar
Derap langkah mengetuk kasar
Lemari dan meja rumahku gusar
Kata mereka "diam, menyepilah dari orang-orang pintar"
Tubuhku bergetar, mulutku tak tahan melempar komentar
Angin yang datang dari sela-sela dinding mendekap erat
Diamlah, di pekarangan rumahmu ada jutaan bangsa bar-bar
Sarapannya kebencian dan ritusnya mengumpat
Tak perlu bertanya kenapa? Dan bagaimana?
Jika udara kau rubah jadi penjelasan pun tak ada guna
Kata-katamu hanya serupa asap kendaraan semata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!