Ada sebuah pepatah menarik, yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Karena faktanya, sebagian besar orang, saat ini menjadi sukses dan mampu mensukseskan orang lain karena belajar dari pengalamannya yang bisa dibilang menarik.Â
Baik atau pun buruk tentu semuanya memiliki makna dan value proportion yang berbeda. Tapi seseorang yang memiliki orientasi dan visi hidup yang luar biasa selalu mencoba memandangnya sebagai suatu kesempatan emas untuk menyiapkan diri selalu lebih baik dari sebelumnya.
Berbicara mengenai kisah hidup seseorang dalam menempuh luka-liku hidup yang terbilang tidak gampang, terbesit dalam hati dan pikiran saya yang teramat dalam, untuk berbagi cerita tentang manisnya sebuah perjuangan sang pemuda desa.
Kisah perjalanan hidup ini dimulai ketika seorang pemuda yang terlahir di suatu daerah di Kabupaten Garut bertekad untuk bisa mempunyai mimpi besar membanggakan keluarga di kampung halamannya dengan cara bisa meneruskan sekolah ke perguruan tinggi melalui beasiswa.Â
Kondisinya memang tidak mudah, terlahir dalam sebuah keluarga yang memiliki banyak keterbatasan telah membuatnya tertatih-tatih untuk bisa berjuang lebih keras dalam menggapai impian tersebut. Dia adalah satu-satunya harapan keluarga yang menanggung amanah besar untuk bisa membawa perubahan hidup ke arah yang lebih baik.
Namun, tidak pernah ada yang menduga, siswa lulusan di salah satu sekolah menengah pertama di daerah Limbangan ini pernah merasakan pahit nya menyandang status Dropped Out dari sekolah, sekaligus pernah mendapatkan nilai rapor yang selalu dibawah standar KKM. Tetapi, Ia masih bisa memperjuangkan mimpinya hingga bisa masuk ke dalam salah satu list SMA Favorit di Kabupaten Garut dan menjadi lulusan terbaik di sekolahnya. Bahkan, hingga saat ini Ia bisa memperoleh beasiswa untuk meneruskan sekolah ke perguruan tinggi negeri yang diimpikannya sejak masih kecil.
Terlintas seperti terdengar mustahil bagi sebagian besar orang, tetapi Ia meyakini bahwa tidak ada suatu hal pun yang mustahil di dunia kecuali 1 yaitu ketika Ia tidak melakukan apapun untuk mimpi yang ingin Ia gapai. Beberapa teman-temannya dahulu di Sekolah pernah bertanya "Apa yang bisa membuatmu seperti itu?" dan tidak sedikit juga orang-orang merasakan heran yang luar biasa.Â
Tentunya, semua itu bisa dicapai selain berkat do'a dan ridho orang tua, motivasi yang setiap saat selalu membesarkan perasaannya adalah karena Ia memiliki sebuah mimpi. Mimpi untuk bisa memberikan penghidupan yang lebih baik untuk keluarga, dan mimpi untuk bisa membentang kebermanfaatan bagi sesama.
Perjuangan menggapai mimpi itu memang sangat membuatnya berdarah-darah, membuat Ia harus merelakan banyak kesempatan, bahkan seringkali membuat Ia harus rela berkorban banyak hal untuk kepentingan orang disekitarnya. Tapi, Ia meyakini bahwa ketika kita memiliki mimpi maka tiadalah hambatan apapun yang bisa menghalanginya untuk selalu berjuang dan memperjuangkan atas impiannya tersebut. Maka dari itu, perkenankanlah saya memperkenalkan "Siapa kah sosok pemuda tersebut?".
Dia adalah Ilham Maulidin. Anak bungsu dari 7 bersaudara. Lahir di Limbangan, Garut pada tanggal 27 Agustus 1997. Saat ini, Ia sedang menempuh pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor angkatan tahun 2015, program studi Teknologi Industri Pertanian. Dia adalah orang pertama di keluarga yang berkesempatan untuk dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi negeri melalui program beasiswa BIDIKMISI.
Saat ini, Ia juga diterima sebagai Penerima Manfaat Beasiswa Aktivis Nusantara, Dompet Dhuafa Pendidikan atas pengalamannya, perannya dan inspirasinya untuk selalu konsisten membentang kebermanfaatan bagi sesama. Bahkan, hingga saat ini siapa yang pernah menyangka bahwa pemuda tersebut bisa bereksplorasi dan berkontribusi menorehkan prestasi terbaik di bebagai kompetisi tingkat nasional dan internasional yang mengharumkan nama baik almamater dan tanah air tercinta.