Keteter menghadapi penyerang lawan, bek WAFC sering lewat jika diajak adu lari dengan pemain dari SMA SATU BANGSA yang bergabung dengan SSB Satya BamaÂ
Patih penjaga gawang mulai bekerja keras oleh karena sering menepis BOLA yang mengancam dari gawang tim WAFC. Bersama dengan Dion yang menjadi kapten tim saat diajak separing dengan tim Gabungan SMA-SSB.
Dion menerima pesan singkat dari Wagirawa sang pemilik tim WAFC, setelah mereka melihat profile dan gaya bermainan di berbagai media sepakat bila WAFC bertanding non-resmi setelah ujian itu sekolah selesai.
mereka bermain dengan alur cepat, aliran bola tepat dan tak dapat dihentikan oleh
Bek saat gelandang dari SSB membagi bola kepada striker, membuat Patih harus ekstra memungut bola yang meninggalkan lapangan.
bola masuk kegawang WAFC, meski gol itu dianulir oleh wasit dan tak menjadi skor. tapi keganasan striker berusia 17 tahun asal SMA SATU BANGSA benar-benar merepotkan pertahanan bek WAFC.
tak menunggu bola atau menerima umpan panjang dia pemain depan serba bisa. dengan berpindah sebagai sayap kiri, ia mengiring bola sendirian beradu lari dengan bek kanan tim WAFC.
namun saat saat sayap kiri kembali dan mengupan padanya dia bertindak sebagai eksekutor bola dari tengah lapangan dengan sepakan cukup keras.
duel udara dengan Fatih tak dapat disaat umpan lambung dari sepak pojok di kirim, sesaat bola diambil oleh gelandang mereka kemudian diumpan melalui umpan pendek, yang kembali kepadanya dan berlanjut dengan umpan terobosan ke striker yang satunya lagi.
bek belakang WAFC seringkali bermain body tapi dia sulit dijatuhkan, membuat Fatih dengan cepat menyambar bola itu hingga dia jatuh tersungkur. lagi sayap kanan berperan aktif sebagai pembagi bola silang mendatar yang tentu memanjakan dua striker tim SMA-SSB.
sebagai pelari cepat dia mendapatkan kawalan dua sisi dari tim WAFC atau dibayangi dua bek sekaligus, ia piawai dalam mengulik bola selain memberi umpan dia bawa bola ke tengah lalu ditembakan langsung ke gawang.
skor sejak babak pertama dimulai masih sama sama, tim WAFC turun minum tanpa diberi instruksi pelatih seperti biasanya. sedang SMA-SSB mendapatkan bimbingan dari guru olahraga dan dukungan instan dari mereka para murid di pinggir lapangan.
