Mohon tunggu...
Ilham Fahiza putra
Ilham Fahiza putra Mohon Tunggu... Freelancer - Media informasi yang akurat

Hello saya ilham fahiza Putra, disini saya akan memberikan berbagai berita yang bermanfaat buat para pembaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dilema di Langit Mendung

11 Oktober 2019   08:41 Diperbarui: 11 Oktober 2019   08:49 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Langit mulai mendung, pertanda alam semesta mulai melaksanakan tugasnya. Sebelum itu om aku teringat bahwa aku udah beberapa kali mau meminjam motornya untuk ngabuburit sore, wajar anak kota yang pergi refreshing ke sini. Om aku itu udah mulai segan dengan aku, karena udah beberapa hari mau meminjam motor tidak dapat karena alasan tertentu. 

Dia lalu mengajak anak-anak nya yang kembar untuk pergi refreshing duluan seperti kebiasaan mereka tiap sore, wajar kalau si kembar tidak dibawa jalan sore dia akan mengamuk. Sembari menunggu waktu mereka pergi jalan sore, aku mandi dan membersihkan badan. Langit udah mulai memberi tahu dengan mengeluarkan suara halilintar nya yang dahsyat itu, sebelum itu hatiku telah mendua untuk pergi jalan sore. 

Di dalam hatiku terpikir 'mungkin karena mau hujan, jadinya mereka jalan sore lebih awal, setelah itu aku di izinkan pergi main saat hujan mulai turun'. Aku rencananya mau bertemu dengan teman aku yang baru kenal dua hari yang lalu di daerah pasar minggu. Untung ada seorang yang datang untuk mencari om aku yang sedang keluar tadi, jadi aku telepon deh om aku biar cepat pulang. 

Tak lama setelah itu mereka pulang dan aku bebas pergi ke daerah pasar minggu dengan satu syarat yaitu dengan membelikan es oyen buat etek yang sedangkan berpuasa. Aku mulai melanjutkan perjalanan dengan membawa motor keburu.

Sesampainya di daerah pasar minggu, hujanpun turun, aku kemudian menambah kecepatan motor bak seperti kucing kucingan dengan satpol pp. Akhirnya aku sampai di tujuan dengan selamat dan baju sedikit basah. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun