Mohon tunggu...
Muhammad Ilham Fajri Husin
Muhammad Ilham Fajri Husin Mohon Tunggu... Penulis - Just Be a Good Person!!!

Muhammad Ilham Fajri Husin Lahir di Bandar Lampung 24 Februari 2000 Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Euforia Turnamen Tarkam Tak Kalah Seru Dibandingkan Liga Champions

2 Juli 2021   13:00 Diperbarui: 2 Juli 2021   13:00 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Sepakbola, Siapa yang tidak tahu dengan olahraga ini, jutaan pasang mata selalu tertuju pada salah satu cabang olahraga yang memiliki milyaran fans nya ini, dari pria atau wanita, anak kecil, dewasa sampai yang tua melebur jadi satu kesatuan serumpun yang menyukai olahraga ini. Bilamana ada perhelatan akbar seperti liga champion misalnya, Euforianya sungguh luar biasa, banyak fans klub papan atas sering nonton Bareng sana kemari begadang, istilah kerennya yaitu Nobar (Nonton Bareng). 

Menilik dari Liga Champions, liga yang bisa dikatakan liga elit dan liga yang sangat bergengsi di benua biru ini, tentu yang akan masuk kedalam liga ini adalah klub besar nan gagah perkasa, dan membuktikan bahwa hanya tim-tim hebat yang bisa berada di titik ini. namun pernahkah kalian melihat turnamen tarkam yang biasanya dilaksanakan pada bulan-bulan mendekati hari kemerdekaan ini, turnamen ini pun tak kalah seru, bahkan menurut saya tarkam ini lebih seru, karena bila mana kita menonton pertandingan akan lebih kerasa feelnya, karena secara real dekat dengan pemainnya.

Berbanding terbalik dengan liga-liga elit lainnya, tentu akan sulit bagi kebanyakan masyarakat indonesia untuk dapat menikmati perhelatan Liga Champions tersebut secara langsung, tentu itu karena faktor ekonomi masyarakat indonesia yang belum semuanya sejahtera, Sukur-sukur bisa makan untuk Beberapa Hari kedepannya saja sudah bahagia. Bila mana ada masyarakat indonesia yang dapat Nonton ke Eropa, berarti itu orang yang bisa dikatakan dari kaya Raya, finansial buat makan sehari-hari pun tak perlu mikir lagi.

Back to topik, Turnamen tarkam biasanya banyak levelnya, ada rentan umur yang menjadi patoka, misalkan turnamen anak u 10 tahun, U 15 sampai yang Umum. Dengan adanya tarkam ini pula dapat menjadi sarana Perekat Tali Silaturahmi antar sesama warga, bak lem perekat, dengan adanya tarkam ini membuat kesolidan warga kampung, dan untuk menonton setiap warga dapat nonton secara gratis tanpa harus mengeluarkan Biaya sedikitpun,tinggal datang dan duduk di atas motor pun jadi, seru bukan? terlebih lagi bila kampung kita yang masuk final, biasanya 1 kampung berbondong-bondong bawa pasukan naik mobil Truk pun jadi. Tanpa kemewahan dengan adanya Tarkam ini membuat masyarakat bahagia, dan Euforia perhelatan tarkam ini pun tak kalah seru dengan Liga Champions sekalipun.

Tapi coba fikirkan lagi deh, kok bisa ya eropa jadi kiblat sepak bola dunia, padahalkan banyak nih negara yang persepakbolaannya juga bagus, seperti di negara-negara amerika latin, seperti Argentina, Brazil, Uruguay, dan yang pernah viral yaitu Kolombia yang masuk final tanpa kita duga-duga. jelas tentu itu berkat penampilan epik dari James Rodriguez, dan akhirnya pun ia dilirik klub papan atas Eropa yaitu Real Madrid. 

Kembali ke pertanyaan, kenapa bisa eropa menjadi kiblatnya, kenapa tidak Amerika Latin saja, padahalkan negara-negara di amerika latin itu hampir semuanya pernah menjuarai world Cup, contoh argentina pernah menjadi juara dunia pada tahun 1978, ya Argentina juara berkat aksi dari sang legenda sepakbola dunia yang sangat terkenal karena gol tangan dewanya yaitu siapa lagi kalau bukan Diego Maradona. dan untuk saat ini argentina pun mempunyai penerus legenda tersebut yaitu Lionel Messi, dan Messi sudah memenangkan Ballon d’OR sebanyak 6 kali mengungguli rival terbaik yaitu Cristiano Ronaldo yang mengoleksi 5 Kali penghargaan tersebut.

Selain Argentina, ada Brazil, ya negara dengan peraih trofi piala dunia terbanyak dunia ini kenapa tidak menjadi kiblat sepakbola pada saat ini, padahal negara dengan julukan negara samba ini mempunyai banyak sekali bintang sepakbola yang terkenal, salah satunya saja kita sebut yaitu Neymar Jr., dia adalah salah satu talenta sepakbola dari dulu yang dari dulu digadang menjadi pesaing dari Messi dan Ronaldo.  namun keberadaannya kini meredup setelah ia pindah dari Barcelona. dan sama seperti negaranya Brazil mengalami kemunduran terkait sepak bola, di world cup 2014 yang diadakan di negara sendiri pun, brasil harus mengakui ada negara lain yang lebih kuat dan bertengger di posisi 4.

  Mungkin ada jawaban simple mengapa Eropa kini menjadi kiblat sepakbola dunia, saat ini karena di Eropa kini hampir setiap negara Eropa di 2 dekade terakhir  yang menjuarai piala dunia berasal dari negara-negara Eropa. dan banyak punya alasan lainnya mengapa Eropa sangat begitu maju dalam dunia sepak bolanya dan dapat menjadi acuan, yaitu faktor utamanya yaitu karena kompetisi di Eropa sudah tahu betul bagaimana membina persepakbolaan dari usia dini. dan memanagenya.

Sebagai Pembelajaran dari Kasus Amerika Latin, punya Kualitas pemain bagus saja tidak cukup, tapi butuh juga pengelolaan liga dengan baik pula, Hampir sama dengan sepak bola eropa, mungkin sepakbola tarkam pun kini dapat mencontoh liga elit-elit Eropa tersebut, agar dapat menghasilkan kualitas yang baik, panitia tarkam pun harus paham dan mengerti mengelola liga dengan baik walaupun sekelas tarkam sekalipun, agar euforia tarkam tidak kalah dengan liga elit eropa lainnya. Di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, walau di masa pandemi kadang tarkam tetap diadakan untuk menghibur masyarakat, toh sudah dikatakan awal tadi, euforianya pun hampir sama dan bahkan terkesan lebih menarik bagi masyarakat indonesia karena dapat merasakannya secara langsung, tanpa jauh-jauh ke Eropa sekali pun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun