Mendukung AS Roma adalah mengulang memori 20-an tahun lalu. Gegara Batistuta, kemudian mendukung AS Roma. Kini, setelah ada Dybala, dukungan itu kembali ada. Ditambah faktor Jose Mourinho, saya dukung AS Roma jadi juara Liga Europa yang akan berlangsung Kamis (1/6/2023) mulai pukul 02.00 WIB. AS Roma akan melawan Sevilla di final.
Dukungan pada AS Roma tentu dibumbui alasan yang historis atau alasan yang masuk akal. Selain tentunya karena dukungan berlandaskan suka dan tak suka.
Alasan historis karena Jose Mourinho setahu saya adalah sosok yang tak pernah gagal di ajang final level Eropa. Dia sudah melewati banyak masa menjadi sosok di tepi lapangan di final ajang level Eropa. Mourinho tidak pernah kalah di final saya pikir bukan hanya faktor kebetulan.
Yang membuat dia tidak kalah di final karena menurut saya filosofinya sederhana. Cetak gol dan jangan biarkan lawan mencetak gol. Â Karena filosofi sederhana itulah Mourinho dituding pragmatis. Tapi buat apa bicara pragmatis atau tak pragmatis, yang penting trofi.
Mourinho juga pernah mengalami apa yang dia alami sekarang di AS Roma. Mourinho mengalami di Porto pada musim 2002-2003 dan 2003-2004. Di musim 2002-2003 Mourinho membawa Porto juaraa Piala UEFA yang kini berubah nama jadi Liga Europa. Saat itu di final Porto mengalahkan Celtic 3-2.
Semusim berselang Porto naik pangkat main di Liga Champions. Di Liga Champions, Porto jadi juara di musim 2003-2004. Di final Porto mengalahkan Monaco 3-0. Cerita di Porto itu mirip dengan di Roma. Musim lalu Roma juar Conference League dan kini naik pangkat main di Liga Europa. Bukan tidak mungkin, cerita awal dekade 2000-an itu kembali terjadi. Tapi lepas dari cocoklogi, saya pikir Mourinho adalah sosok yang paham bagaimana memenangkan laga final.
Faktor lain adalah skuad Roma. Bagi saya Roma memiliki skuad yang cukup baik. Mereka memiliki sosok senior di diri kiper Rui Patricio (35), Chris Smalling (33), Nemanja Matic (35), Wijnaldum (32). Roma juga memiliki sosok yang sudah matang seperti Paulo Dybala dan El Shaarawi. Kabarnya Dybala sudah sembuh dari cedera dan siap main melawan Sevilla. Mereka juga memiliki pemain seperti Tammy Abraham yang dalam taraf perkembangan.
Pengalaman bercampur dengan kematangan dan daun muda, saya pikir sudah cukup bagi Roma untuk menggondol piala. Apalagi skuad seperti itulah yang mampu membalikkan keadaan ketika mengalahkan Feyenoord di leg kedua babak perempatfinal.
Bagaimana dengan Sevilla? Setelah diambil alih Mendilibar, Sevilla jauh lebih baik. Mereka juga memiliki aura juara karena menjadi tim paling banyak juara Liga Europa. Bahkan Ivan Rakitic adalah sosok yang sudah sangat hafal bagaimana cara juara Liga Europa.
Â
Tapi tetap saja saya mendukung AS Roma. Dengan basis dasar karena memang ingin mendukung AS Roma. Hehehe