Salah satu yang tidak disukai sebagian buruh adalah dering telepon. Maksudnya dering telepon genggam karena ada telepon dari atasan alias bos.
Itulah pengalaman yang aku tangkap saat ngobrol dengan sesama pekerja. Sebagian pekerja paling tak suka dengan dering telepon dari atasan tertentu.
Mengapa? Ya karena atasan tertentu telepon hanya untuk memberi tugas. Bahkan kadang tugasnya berat atau malah tak masuk akal. Jadi sebagian buruh menyamakan atasan tertentu itu dengan tugas.
Sebab memang ada atasan yang telepon hanya soal tugas. Telepon hanya memberi perintah. Perintahnya pun harus dijalankan tanpa alasan.
Nah memang ada atasan seperti itu. Apalagi kalau memberi tugas memakai diksi-diksi yang tak mengenakkan yang menyangkut hal pribadi.
Itulah yang membuat buruh malas ketika ada dering telepon dari atasan yang hanya suka memerintah. Mungkin lain ceritanya jika sang atasan telepon tak melulu soal memerintah.
Jika atasan kadang ngobrol hal lain di luar kerjaan, mungkin berbeda pandangan si buruh. Misalnya ngobrol soal hobi, soal ini dan itu di luar pekerjaan. Mungkin pandangan buruh akan berbeda.
Tapi ya begitulah dinamikanya. Atasan ditekan sama yang lebih atas lagi dan seterusnya. Biasanya yang paling bawah yang kena tekanan paling berat.
Selamat Hari Buruh. Semoga Buruh selalu diberkahi Yang Maha Kuasa.